Angka Rupiah di Lantai Dansa US Dollar

-Yanuar Rizky-
elrizkyNet, 17 Desember 2014:
Banyak media (kalau bahasa medsosnya frekuensi publik) bertanya ke saya berapa angka proyeksi USD menurut saya, soal itungan tentu aja saya punya..

Tapi, itungan itu didasari oleh pola permainan yang akan terjadi.. dimana menurut “game Theory” dari Nash keseimbangan (harga) baru hanya akan terjadi kalau “pemain dominan lama bergerak ke angka baru” dan atau “ada respon dari pemain lain untuk memecah ombak dari pergerakan pemain dominan”

Saya katakan soal dominasi terkait “ekternalitas” yang dikendalikan The Fed, betul ada soal gejala dunia, tapi juga ada masalah seberapa “arus ombak global itu” kita tanami “hutan bakau” untuk mencegah “Tsunami”, itulah yang disebut “aksi”. Dan, dalam literatur “strategic is action”

jadi, bagi saya bahwa “ruang publik harus diartikan sebagai pencerahan” .. serta konsistensi, dimana sejak tahun 2007 baru sinyal ON The Fed melakukan perubahan strategi, setiap ditanya dan menulis saya sudah katakan soal “resiko pembiaran bandarnomics, adalah kita tak punya pengendalian arus uang beredar di masa depan”

posisi saya pun jelas, dalam setiap “permainan isu dalam politik”, saya selalu konsisten di jalur “memotret dominasi di siapa”… Jadi, kalau sekarang semua ngomong “dampak ekternal”, bagi saya sih udah dikemukan dari sejak “permainan akan dimulai”.

Ini soal konsistensi, bukan berubah-ubah.. semisal kalau kuat dibawa ke sentimen politik dan atau domestik, tapi kalau melemah nyalahin global. Menurut saya, dengan berubah-ubah sebenarnya kita tak serius mengurusi “soal menjaga keseimbangan pemain dominan di tangan kita sendiri (berdikari)”. Dan, itu bukan strategi,,,

kembali ke soal angka… saya katakan ke media, saya tidak mau ngomong angka di ruang publik. Karena, angka di ruang publik akan “building public perception”. Bahkan, saya mengkritik rilis BI yang sampai menyebut angka simulasinya sampai Rp16.000. Atau, pemerintah yang bilang seperti JK “tak semua susah oleh pelemahan Rupiah, ada yang senang juga”

Bagi saya, itu paradox antara “bilang jangan panik” tapi “building perception keep USD” .. dan, saya bilang kalau saya konsisten untuk memetakan saja apa yang selalu saya katakan, yaitu “dominasi uang beredar di kuali siapa”, dan “penggoreng kuali, mau balikin kemana”.. Kalau itu “pembiaran lagi” kita tak ada aksi, maka pemburukan Rupiah jelas terlihat.. TAPI, kalau kita ada aksi “memecah ombaknya”, maka dampaknya bisa kita kurangi.

Dibawah ini, adalah capture aksi-aksi negara-negara yang “memecah ombak inflow dominasi Uang QE The Fed, BOJ, PBC” di periode “emasnya” tahun 2010. Tabel ini ada di tulisan saya tahun 2010, dimana saat itu saya melihat banyak negara “melakukan kontrol devisa” untuk mencegah dominasi”, sementara kita waktu itu lagi “mental model” nya sih lagi seneng-senengnya liat duit asing deras masuk. Sehingga, abstrak juga aksinya, atau “lembut” dari sisi “kontrol devisa”.

kebijakanEntryBariersQE2010

Jadi, jangan berharap angka di ruang publik, mari kita dorong frekuensi publik jadi pencerahan dan mendorong pemerintahan ini efektif untuk punya strategi….”Strategy is Action” #enjoyAja

-yanuar Rizky, WNI biasa saja

[saya tau USD akan terjadi seperti hari ini atau juga mungkin esok akan seperti apa untuk ambil “posisi enak”, tapi sebagai warga negara biasa saja saya rasa pemerintahan diperlukan bukan untuk orang yang “simetrik terhadap informasi”, TAPI melindungi masyarakatnya yang “unsymetric terhadap informasi, yang tersengat racunnya tanpa menyentuh madunya”]

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.