Basel: dari internet ke city tour -teringat pula Bank Mutiara

-Yanuar Rizky-
elrizkyNet, antara Basel-Paris, 28 December 2013:
Basel, sebuah kota di Swiss, yang sudah lama saya kenal dan kunjungi, hanya selama ini cuma lewat bandara internet :) Baru, saat ini saya melihat fisik kota Basel..

Saya mengenal Basel pertama kali tahun 1999, paska krisis moneter 1998 yang melanda Indonesia. Saat itu, saya masih kerja di Bursa Efek Jakarta (BEJ, sekarang namanya BEI: Bursa Efek Indonesia). Dalam banyak literasi IOSCO (Asosiasi Otoritas Pasar Modal Dunia) banyak dokumentasi ‘market structure’ yang mengacu ke kesepakatan ‘Basel’.

Dari referensi itu, seperti banyak hal menyangkut pasar modal (keuangan) pada ujungnya akan terkait dengan sistem penyelesaian (settlement) dan penyimpanan (custodian) dari sistem Perbankan (Banking System). 

Kliring adalah salah satu peran bank sentral, dalam mengatur hubungan penyelesaian transaksi antar Bank. Sedangkan, transaksi asalnya bisa dari lalu lintas barang (sektor riil), lalu lintas keuangan (remitansi) maupun lalulintas modal (pasar modal / keuangan). 

Dalam sistem kliring di satu negara, maka sistem pembayaran dilakukan bank sentral negara tersebut. Lalu, bagaimana terkait transaksi antar negara? Disitulah kemudian harus ada  transaksi kliring antar bank sentral. Sistemnya dikenal SWIFT, yang menjalankan adalah Bank of International Settlement (BIS).

BIS inilah yang jadi protokol Bank-Bank Sentral di dunia. Tempatnya beroperasi ada di Basel,  Swiss.  Sehingga aturan-aturan perbankan internasional pun selalu disebut ‘Basel’. Jadi, nama kota ini jadi branding aturan-aturan perbankan internasional.

Misal, saat ini ada Basel III, yang jadi acuan standar perbankan internasional yang harus diacu dan diratifikasi dalam aturan-aturan perbankan di masing-masing negara. 

Di Amerika Serikat, misalnya ditetapkan ‘Volcker Rule’ yang salah satu pertimbangannya adalah ratifikasi Basel III. Di Indonesia, yang lagi hot adalah suntikan modal Rp 1,5T di Bank Mutiara, dipicu oleh CAR yang berlaku saat ini 8% dan di masa depan harus lebih tinggi lagi sesuai Basel III, maka alasan penambahan modal Rp1,5T untuk memperbaiki CAR dibawah 8% sekaligus sampai 14% sesuai ketentuan Basel III.

Jadi, dari sisi teknis menjelang Basel III, memang pemegang saham Bank harus mengejar CAR yang tinggi. Yang jadi masalah di Bank Mutiara adalah sesuai UU LPS pasal 42 bahwa LPS bukan pemegang saham tetap. 

Karena, dalam pasal tersebut dinyatakan Bank Gagal yang dibailout dalam 3 tahun penyehatan LPS , Bank Gagal harus dijual senilai harga optimal. Harga optimal yang dimaksud pasal ini adalah nilai sebesar angka uang yang dikeluarkan LPS. Jadi, LPS harus menjual Rp6,7T.

Di ayat berikutnya dalam pasal 42 UU LPS, harga optimal yang ditawarkan bisa diperpanjang 2 kali masing-masing perpanjangan 1 tahun. Ayat berikutnya jika sudah 2 kali diperpanjang tak dapat dijual di harga optimal LPS diharuskan menjual di harga berapapun. 

Jadi, per UU LPS dalam 5 tahun Bank Gagal harus dilepas. Dalam hal inilah, Bank Mutiara menghadapi masalah pencapaian Basel III disaat pemegang sahamnya (LPS) pun harus melepas kepemilikannya. Disanalah, kontroversinya. Jadi, saat ini posisi harga optimal menjadi Rp6,7T + Rp1,5T. Harus menjual di harga dibawah optimal dan ditambah lagi dana tambahan.

Kembali ke Basel, kota ini saya lihat langsung hari ini. Sepintas saja, sambil lewat perjalanan overland dari Lurenze (Swiss) ke Paris (Perancis). Jauh dari bayangan saya tidak seperti Financial City seperti New York, kotanya malah seperti kota Industri, dengan model danau-danau yang hening seperti kota-kota di swiss lainnya.

Basel, dikenal dari literatur aturan-aturan perbankan global yang saya pelajari, akhirnya saya lihat juga kotanya :) 
IMG_00000566
•yanuar Rizky• dalam perjalanan overland bersama Ibuku, Istriku, Anak-anakku, Masruri, disupiri Marco (Italiano) dengan sepupunya yang DJ bernamaa Tony (Italiano)… diupload pas akan masuk Paris dimana anak-anak bercanda dengan Marco sehingga 9 Jam di Jalan dari Lucerne terasa enjoy

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.