Brussel dan Demutualisasi Bursa (NYSE EuroNext): catatan tentang integrasi ekonomi

-Yanuar Rizky-
elrizkyNet, Brussel – Amsterdam, 30 December 2013
Kira-kira tahun 2000 dunia pasar modal diramaikan isu demutualisasi Bursa. Yaitu, sebuah proses pendirian Bursa yang dimiliki sahamnya oleh anggotanya secara setara (one member one share one vote) menjadi korporasi, dimana memungkinkan saham dimiliki publik diluar anggotanya (perusahaan-perusahaan sekuritas).

Jadi gini, seperti Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Perusahaan dengan ketentuan pemegang sahamnya (sesuai UU no 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal) adalah para anggota bursa. Jadi, satu perusahaan sekuritas di BEI (anggota bursa) punya saham satu lembar dan satu hak suara.

Ada alasan ideologis yang mendasari demutualisasi bursa, yaitu merubah UU Pasar Modal suatu negera dari ‘mutual’ menjadi ‘demutual’ tidak terikat dengan anggotanya, yaitu terkait tidak efektifnya pengawasan otoritas bursa terhadap pelaku pasar yang sekaligus pemegang sahamnya (SRO: Self Regulatory Organization). 

Dalam ideologi SRO, indepedensi dan integritas pengawasan bursa terhadap pelaku pasarnya akan dikendalikan dengan mekanisme ‘rule making rule’ (aturan bursa yang dibuat harus disetujui otoritas pasar modal / OJK – Pasar Modal) serta pengawasan Bursa menjadi objek pengawasan berjenjang terhadap bursa oleh otoritas (OJK).

Kekuasaan yang besar dari otoritas (SEC / OJK) dianggap menjadi kendala operasional bursa dengan pemegang sahamnya. Dan, ini menyebabkan bursa tidak ‘lincah’ berkembang karena ‘sentralisasi kontrol’ otoritas pasar modal.

Disisi lain, hubungan mutual ‘one member, one share, one vote’ merepotkan investasi Bursa, karena sizing dan tujuan bisnis setiap anggota bursa terhadap Bursa nya berbeda-beda. Disaat butuh investasi untuk pengembangan bursa, maka harus dibagi sama rata diantara pemegang sahamnya. 

Bursa Amerika Serikat sampai saat ini masih menganut ‘mutual’ belum demutualisasi. Tapi, sejarah tersirat yang tak tertulis ‘demutualisasi’ terjadi justru karena tekanan pengembangan bursa Amerika Serikat yang progresif. 

Pengembangan diversifikasi struktur bursa dimungkinkan dengan teknologi, investasi besar teknologi menjadi beban bursa lain. Demutualisasi, pertama kali dilakukan oleh LSE (London Stock Exchange), menjadi perusahaan publik. 

Lalu, paska bergabungnya ekonomi Eropa (Euro), bursanya pun bergabung menjadi EuroNext. Demutualisasi, ala euroNext terjadi karena politik integrasi ekonomi, yang mungkin akan terjadi pula di Indonesia saat Masyarakat Ekonomi ASEAN.  

EuroNext, tidak mengabungkan semua Bursa nya, seperti Frankfurt (Bursa Jerman masih berdiri sendiri). Saat krisis finansial di bursa new York (NYSE), paket stimulus (TAF: Term Auction Facilities, mirip dengan Quantitative Easing (QE) yang sekarang dikenal publik) dananya 60% dari The Fed dan 40% dari ECB (Bank Sentral Eropa). TAF ini berlangsung dari Oktober 2007 – September 2008. Penghentiannya, diikuti krisis finansial yang dikenal saat ini.

Paska krisis ini, setahun berikutnya Eropa dimulai di Yunani… Saat itu, Jerman bersikap keras terhadap ECB yang terlalu banyak mengikuti aliran QE The Fed. Ya, ada cerita sadap menyadap Pemimpin Jerman juga… itu cerita lain, tapi kemudian juga ada masalah merembet ke pasar modal Eropa.

Ini yang menarik, kemudian euroNext yang sudah demutualisasi dimasuki oleh NYSE. Sehingga, sekarang dengan NYSE masuk namanya jadi NYSE-EuroNext. Sebuah sejarah, negara (bursa) yang masih mutual dan episentrum krisis (NYSE) malah yang ekspansi ke bursa yang membuka dirinya (EuroNext).

Inilah perang abad ini, perang moneter, penguasaan dilakukan melalui papan catur moneter. NYSE-EuroNext yang saya lihat ketika city tour di Brussel hari ini, menyisakan Catatan ini. Sebuah bursa yang berada ditengah-tengah bangunan (kota) tua di Brussel, gabung pasar traditional. 

Brussel Ibu kota Uni Eropa, kotanya bagi saya multicultural, Restoran halal pun banyak dengan sertifikasi halal dari pemerintahnya, menunjukan Ibukota UniEropa, dengan Catatan tentang integrasi ekonomi selalu melahirkan faktor ‘intervensi’ yang lebih terbuka, NYSE-EuroNext akankah nanti ada NYSE-ASEAN? .. wait, see, and walluhu’alam

IMG_00000756

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.