-Yanuar Rizky- elrizkyNet, 1 Maret 2014 Peraturan Pemerintah No 11/2015 tentang pungutan iuran OJK sungguh menjadikan Lembaga negara yang diharapkan kuat, tapi pondasinya sangat rapuh. Ini bukan semata salah Presiden! Karena, sebagai salah satu peserta seleksi komisioner OJK saya masih ingat bahwa dalam makalah yang diajukan kandidat waktu itu adalah bagaimana Lembaga tinggi negara ini
-Yanuar Rizky- elrizkyNet, 17 Februari 2014: seharian ini banyak topik soal integritas di dalam diskusi dalam perjalanan menyusuri Jakarta. Termasuk, ditengah rapat di kantor seorang kawan barusan. Integritas terkait akademisi dan profesional. Tentu, dipicu oleh kasus AA yang telah dia selesaikan secara akademik pula. Tapi, diluar itu ada yang menarik soal ‘etika financial planer’, sebuah
-Yanuar Rizky- elrizkyNet, 6 Februari 2014: Dalam sebuah diskusi (mendalam) di sebuah institusi negara pekan lalu, saya ditanya ‘apa yang bisa diperbuat dalam merebut kendali sentimen global terhadap Rupiah?’ Saya menjawab singkat dulu, dari platform dasarnya dulu bahwa sentimen (persepsi) akan efektif sebagai mesin penggerak pasar, jika arus uang (barang) beredarnya pun dikuasai. Pengertian ‘dikuasai’,
-Yanuar Rizky- elrizkyNet, 29 Januari 2014: Untuk kebutuhan ‘strategic advisory’ yang menjadi profesi saya, persoalan data adalah hal yang utama. Disisi lain, eksplorasi atas data dan persepsi kemudian mengeksploitasinya juga diperlukan untuk membuat otak tetap bekerja, sekaligus menjadi sarana ide baru yang bisa dibicarakan dengan tim manajemen dari kantor kami dalam melihat secara adaptif tentang
-Yanuar Rizky- elrizkyNet, 26 Januari 2014: Banyak status di media sosial membicarakan soal konglomerasi (bisnis) dan kandidat (politik).. Persoalannya sederhana saja, sistem politik yang kita anut itu terbuka (satu orang Warga negara dewasa satu suara, pasar liberal). Dalam model seperti itu, negara seluas. Indonesia dari Sabang sampai Merauke, pasti membutuhkan dana yang besar…. Disatu sisi