Kultur Warisan Jajahan Belanda..

-Yanuar Rizky-
elrizkyNet, Amsterdam, 1 Januari 2014:
Di negara-negara zona Euro terjadi keseragaman, baik di Bank maupun di money changer menukarkan mata uang dikenakan komisi. Besarnya juga tidak tanggung-tanggung, 15-16%. Tapi, tidak dengan Belanda, dimana tertulis di money changer 0% Komisi. 

Dalam hal ini, devisa bebas memegang mata uang asing tanpa disinsentif (pemberlakuan komisi, dan atau tax)  selain main rate kurs (selisih) beberapa poin dengan market rate yang diambil sebagai money changer seperti di Indonesia, juga terjadi di Belanda. Darisini, tampaknya sebuah fakta bahwa kita memang mewarisi hasil jajahan Belanda :)

Tidak itu saja, di seluruh zona Euro siaran tipi semuanya di dubing bahasa lokal, dan bukan bahasa Inggris. Meski Euro ini tanpa batas negara, tapi setiap negara bangga dengan bahasanya masing-masing. Tapi, tidak dengan Belanda, tipi-tipi untuk film holywood tetap pakai bahasa aslinya (American English) dan pakai text bahasa belanda. Soal ini, juga tampaknya sebuah fakta kita mewarisi juga hasil jajahan Belanda :)

Di Amsterdam juga tidak sulit berkomunikasi dalam bahasa Inggris, informasi di hotel dsbnya ada bahasa Inggrisnya. Juga, tidak sulit mencari orang Belanda yang bisa diajak berbahasa Inggris. Soal ini, juga tampaknya sebuah fakta kita juga mewarisi jajahan Belanda.

Jalan tol di Amsterdam, arsitektur jalannya juga seperti tol di Jakarta. Bedanya, di Amsterdam lebih besar dan lebih bersih, tapi kalau liat gaya arsitektur jalannya, tampaknya sebuah fakta kita juga mewarisi jajahan Belanda.

Dan, yang terasa juga adalah berlalu lintas, dibanding zona Euro lain di amsterdam lebih semerawut, ya mengingatkan budaya berkendara di Jakarta. Bedanya, di Amsterdam lebih tertib dan bersih jalannya, serta tersedia jalur jalan kaki dan sepeda. Tapi, seliweran kesana-kemari, bahkan budaya ‘jalan tikus’, tampaknya sebuah fakta kita juga mewarisi jajahan Belanda.

Soal rasa aman, di Amsterdam ini orang menyatakan petasan seenaknya. Dalam perjalanan, bahkan kami terkaget-kaget karena ada anak-anak muda yang melempar petasan ke jalanan. Ya, ini juga kayaknya sebuah fakta bahwa kita juga mewarisi jajahan Belanda.

Tambahan, di pagi ini kami menyudahi overland dengan mobil dari kota ke kota, negara ke negara, kami akan ke Berlin dengan naik kereta dari Amsterdam. Dan, pemandangan di stasiun sentral Amsterdam kotor bekas malam tahun baru (pukul 8:00 waktu Amsterdam), banyak orang tidur dimana-mana, dan meski kami sudah ada porter yang diatur travel tetap saja banyak porter yang mengejar-ngejar. Membuat suasana tidak nyaman dan aman, tampaknya ini juga sebuah fakta yang juga diwariskan penjajah Belanda ke sarana publik di Indonesia :)

Ada hal baik yang harusnya kita warisi dari Belanda, tapi tampaknya tidak menjadi infrastruktur negeri di Indonesia. Yaitu, soal pengaturan air agar tidak banjir, dan pemanfaatan angin sebagai sumber energi alternatif (pengaturan dam / energi air, menggolah pertanian, dan listrik). Dua hal itu malah masalah di Indonesia, hujan dikit banjir, angin ya cuma jadi angin juga… 

Semoga Indonesia bisa membalas dendam penjajahan 3,5 Abad oleh VOC, menjadi negara yang lebih baik dari penjajahnya :)

IMG_00000818

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.