puzzle teropong geo-politik merah-putih di lantai dansa pasar “hostile take over” Freeport McMoran

-Yanuar Rizky-
elrizkyNet, 24 November 2015:
Freeport McMoran, adalah perusahaan investment holding di Phoenix Amerika Serikat yang listing di bursa New York dengan kode FCX. Salah satu anak perusahaan yang dikendalikan oleh FCX adalah PT Freeport Indonesia yang merupakan perusahaan pertambangan yang beroperasi di Papua Indonesia.

Apa itu investment holding? Jawabannya, kita kembalikan dulu ke standar akuntansi internasional (International Accounting Standard: IAS). Dimana, investment holding dibagi kedalam 2 jenis investasi yang dilakukannya, yaitu (1) Jika tidak mengendalikan perusahaan operasional, maka status sahamnya menjadi investasi portopolio; dan (2) Jika mengendalikan perusahaan anaknya, maka statusnya konsolidasi antara posisi keuangan anak sepenuhnya ke induk.

Apa bedanya? Kalau portopolio, hanya akan mendapatkan deviden saat RUPS perusahaan menetapkan bagi untung ke pemegang sahamnya. Kalau konsolidasi investasi holding, maka seluruh harta (aset), hutang, modal, pendapatan, biaya, laba dan segala di perusahaan anak itu akan diakui sebagai milik investment holding.

Bisa jadi, perusahaan untung tapi diputuskan RUPS oleh pengendalinya tidak bagi deviden, maka gigit jari aja yang pegang portopolio. TAPI, buat pengendali, laba ini akan menaikan nilai dalam laporan keuangannya karena terkonsolidasi.

Apa masalah FCX saat ini? Di tulisan terdahulu, saya sudah uraikan tekanan harga komoditas menghancurkan cash flow dan postur rasio modal dari hutangnya mengecil. Hutang ini pun banyak yang akan jatuh tempo.

Jadi, FCX sangat butuh posisi pengendali di Freeport Indonesia, karena aset cadangan di papua serta kemampuan menghasilkan laba per marjinal cost nya berkontribusi material terhadap fundamental FCX.

Kuncinya, FCX membutuhkan posisi pengendali di PT Freeport Indonesia dalam jangka panjang agar tekanan pasar keuangan, dapat diatasi dengan penerbitan bond yang lebih jangka panjang, melepaskan tekanan jangka pendek di negatif Cash Flow karena tekanan harga komoditas.

Memilih tambahan modal ke investor (right issue) iklim harga komoditas telah menghantam saham FCX di bursa New York. Tengok saja, kapitalisasi pasar saham FCX terus menciut. Tinggal bersisa USD9,4Miliar.

Screenshot_2015-11-24-05-29-04

Jadi, kalau bagi saya agak lucu soal #papamintasaham ataupun upaya valuasi yang konon untuk 20% saham Freeport Indonesia itu butuh Rp27T (sekitar USD1,97Miliar dengan kurs Rp13.700). Jadi, kalau saya balik beli aja saham holdingnya di bursa New York, maka sudah dapat juga 21% di Holding.

Lalu, lupain deh kelas makelaran #papamintasaham .. coba kita tarik ke konteks negara. Poinnya menganggap Freeport McMoran kuat, itu salah! Mereka, yang butuh kita, karena persoalan konsolidasi pengendalian di Freeport Indonesia menyelamatkan mereka.

Lalu, kalau skema pasar misalnya BUMN kita keluar uang segitu, menurut saya ngak taktis. Karena, kalaupun kita pakai mekanisme pasar, kita kumpulin aja duit beli saham FCX yang terus nyungsep ke bawah. Pakai pasar untuk ambil pengendalian (hostile take over), sekali-kali kita yang kerjain mereka akibat yang namanya arus liar pasar.

Kalau kita ambil posisi pengendali, atau paling tidak material shareholder di holding, maka otomatis kita kendalikan juga anaknya di Freeport Indonesia.

Itu juga tidak perlu, karena ilustrasi ini hanya menggambarkan kunci pengendali dan tidak mengendalikan ada di pemerintah. Untuk merah putih, win-win bisa dicapai dengan cost yang murah dengan penguatan BUMN.

Kata Sun Tzu, kalahkanlah musuhmu dari energi terbesarnya. Kita punya peluang negosiasi yang jauh lebih besar saat ini, sebagai negara, karena kekuatan terbesar barat (pasar) saat ini juga kelemahannya… dan, kalau Presiden atas nama negara bisa cerdik memanfaatkan bahasa pasar, kita akan dapat keseimbangan baru.

Jadi, soal negara yang mengendalikan keseimbangan baru jangan dilupakan, karena game belum selesai hanya sebatas ribut-ribut para makelar di pusaran politik kita.

Orang banyak bilang soal G to G, saya kok melihatnya kekuatan pengaruh McMoran dalam struktur politik di Amerika Serikat sedang tidak kuat. Data ini menunjukan, Freeport McMoran lebih mendukung Republik dari Demokrat, bahkan industri mining sendiri di US adalah Republikan.
Screenshot_2015-11-24-05-18-50

Screenshot_2015-11-24-05-22-02

Jadi, ini yang terjadi Obama (Demokrat) tidak peduli harga komoditas, mereka pun ancur-ancuran bisa diteropong juga dari sisi donasi memang mining industry adalah Republik.

JADI, ini sih analisis awam aja lah, tapi saya boleh kan usul ke Pak Presiden Jokowi… ini era kita punya peluang emas, yang dalam waktu singkat untuk bicara keseimbangan baru dengan Freeport!

Kenapa kita harus yakin dan percaya diri, kapitalisasi saham Freeport yang USD9,4Miliar di bursa New York itu, ama saham Bank Mandiri (BUMN) di bursa Efek Jakarta aja kalah kok (USD14,8Miliar, dengan kurs Rp13700).

Bahkan, stadion bursa yang sama, New York Stock Exchange (NYSE), market cap nya FCX setengahnya dari market cap BUMN kita yang melantai di NYSE, yaitu Telkom Indonesia dengan kode saham TLK. DIMANA, TLK market capnya USD21Miliar! Bandingkan grafiknya,tren lebihnpositif dari FCX. SO, masa sih kita ngak percaya diri ngadepin yang lebih susah dari performa saham BUMN kita?
Screenshot_2015-11-25-08-30-09

Kuncinya, demi merah putih, kalau kelompok tertentu dan makelaran itu mah kata lagu tahun 90’an “… yo..yo.. cewek matre.. cewek matre.. ke laut aja deh lu..”

Salam #enjoyAja
-yanuar Rizky, WNI, penikmat data arus liar dan menuliskannya sebagai pendapat rakyat biasa aja, dengan harapan untuk diskusi sehat wal’afiat tanpa sakit hati..

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.