[bunga rampai diskusi fesbuker] Gojeknisasi Sektor Informal

-Yanuar Rizky-

status Facebook, 27 Juli 2015: Dalam satu kesempatan, seorang pejabat tinggi negara di sektor ekonomi bertutur kepada saya, bahwa cerukan sektor informal ekonomi di negara seperti Indonesia adalah survival zone yang tidak dimiliki negara-negara maju. Dia pun melanjutkan opininya, misal maraknya kafe tenda paska 1998.

Kalau dipikirkan sih ada benarnya juga sih, tapi makanan kelas tenda dengan sentuhan ala kafe yang waktu itu marak adalah bisnis para artis yang sebenernya merebut cerukan sektor informal dari para kaum marjinal kan?

Jelas, kaum marjinal yang tercitra ‘jorok dalam penyajian’ serta ‘miskin inovasi’ dikarenakan juga mereka ini ya memang dari kalangan yang tak seberuntung para artis dan atau kelas di atasnya itu dalam wawasan dan sebagainya..
Ada fenomena, yang kecil dimakan kuenya sama yang besar, lalu kita bicara inovasi yang menyingkirkan mereka.. lalu, kalau mereka ngamuk kita konsumen (kelas menengah) melihat dari ‘zona nyaman’ menyalahkan mereka yang tak mampu berinovasi dan bersaing… are you sure masBro n mbaSis?

Padahal, ya itu cerminan kapasitas mereka kan.. kita tak bisa mengukur baju kita di baju orang lain… itulah public policy terkait yang namanya resiko sosial, betul apa betul?

Fenomena ini sekarang mulai muncul dalam era “Gojeknisasi”… Ojek sebuah industri pinggiran, yang di modernisasi oleh anak-anak muda yang konon inovator.. benar, dan itu wajar mereka kan kelas menengah, kalau ngak berilmu dan inovasi berbisnis namanya mereka tidak sesuai kapasitas kan…

Tapi, coba lah liat dari sisi para anak-anak pinggiran yang memang tak punya kesempatan berwawasan inovator, bisnis mereka diganggu.. apa dasar kemarahan, kita perlu juga jadi kelas menengah yang tau ilmu “cobalah mengerti terlebih dahulu, baru minta dimengerti” seperti bunyi salah 1 dari 7Habit Steven Covey dalam kuliah Leadership di kelas2 Harvard… ‪#‎enjoyAja‬

——–

97 Likes28 Comments4 Shares
Like Comment Share
Asrianty Purwantini, Shanda Ridho, Shesilia Jonty and 94 others like this.
4 shares

Henk Mahendra Mie & Tahu & Ikan berformalin memang amat innovative untuk grass root level wink emoticon
July 27 at 7:01am · Like · 3

Saeful Uyun Tapi kenapa nggak nyerang grab bike ya? Yg diserang malah gojek made in indonesia? Terutama media blow
July 27 at 7:28am · Like · 1

Ferdinand Likumahwa Kalau di Bali, gojek belum bermasalah, karena tarifnya masih bisa memenuhi biaya wajar
kalau Uber baru mencurigakan tarifnya, tidak masuk akal kalau tarifnya bisa menutupi operasional yang wajar
Uber sedang diburu oleh pelaku industri transportasi pariwisata….See More
July 27 at 7:39am · Like

Nunik Iswardhani emm…kalau tukang2 ojek di kampus UI (trayeknya anter penumpang dari pintu gerbang -kampus pp) dibandingkan driver Gojek yang trayeknya bebas (misalnya anter dari Citos-kampus-nunggu sebentar-ciputat) kayaknya bukan alasan pengojek kampus untuk berbuat kriminal deh (menyerang dsb)..

untuk jarak dekat penumpang tetap pake ojek lokal kan ..
July 27 at 7:41am · Like

Yanuar Rizky Saya punya taxi langganan kalau akan ke Bandara pas pergi dengan keluarga… kemarin, pengen nyoba pas pulang go show aja, alias apa yang ada dinaikin deh…

Sepanjang jalan saya ngobrol dengan supir taxi dengan brand terhebat di jagat Jakarta……See More
July 27 at 7:52am · Like · 12

Hadi Faisal · Friends with Cahyo Katon
Sudah pernah naik Gojek blum Bro?? He he
July 27 at 7:52am · Like

Yanuar Rizky Hadi Faisal Saya belum pernah naik Gojek…

dan jujur aja saya bisa dihitung jari naik Ojek (bukannya nyombong ya, tapi saya sih apa adanya aja, ini bukan soal saya butuh atau tidak dunia Ojek.. ini status fenomena sosial dan media sosial yang saya komen dalam status)
July 27 at 7:57am · Like · 2

Fahmi Wibawa Bro Yanuar Rizky, memang inovasi sepertinya butuh “tumbal”, tapi in the long run, memancing pihak-pihak confort zone untuk move on. Dalam istilah ustad, itu namanya fastabliqul Quirat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Jadi mendingan menggoyang para penikmat zona nyaman dari pada mengekang para inovator.
July 27 at 8:36am · Like · 3

Mery Kurniawan Saya sering naik gojek dari stasiun menuju kantor….apalagi ada promo…setelah beberapa kali naik dengan beda penGojek…saya tanya…kok bisa promo murah…apakah nggak rugi? Selalu dijawab…ada subsidi dari perusahaan…ditanya..dapat dana dariman…See More
July 27 at 8:45am · Edited · Like · 2

Yanuar Rizky Fahmi Wibawa ada 2 hal yg hrs dilakukan dalam ranah ‘kebijakan publik’ terkait tata kelola industri, mendorong pasar persaingan sempurna dari sisi (1) pull demand factor; dan atau (2) push suply factor

Dari sisi demand (pull demand) jelas semua orang …See More
July 27 at 8:50am · Like · 7

Kangmas Hamdi apa beda pengertian usaha sektor informal dan UKM (usaha kecil mikro)?
July 27 at 9:04am · Like

Yanuar Rizky UKM itu usaha kecil dan mikro yang berbadan hukum (usaha).. kalau informal itu tidak berbadan hukum… karena tak terdeteksi dlm sistem, maka informal itu menjadi tak tersentuh pajak

Adakah informal skala besar? Ada, para profesional.. dalam perpajaka…See More
July 27 at 9:09am · Like · 8

Edirizal Chalidi · 3 mutual friends
Kang YR, bisnis grab dan uber itu tak kan lama karena sopir adalah investor yg justru diperas dgn berbagai kewajiban. Pernah dulu ratax dan beberapa taxi menggunakan sistem ini tapi tak bertahan lama. Para sopir tak kan sanggup merawat kendaraannya ketika part fast movernya seperti ban dll mulai masuk periode penggantian. Mereka paling kuat bertahan hanya akhir thn kedua, setelah itu gak kuat lagi bayar leasing dll.
July 27 at 9:40am · Unlike · 2

Kangmas Hamdi oh ya betul jg berarti pedagang kaki lima itu sektor informal. Tukang gorengan, tuka batagor, tukang tahu petis dll dimana lapaknya sewaktu waktu digusur polisi pamong praja.
July 27 at 11:08am · Like

Rizal Ahmad Memang, dalam pemahaman saya, bisnis itu tidak hanya membangun institusi tetapi juga “foundation”, dmn semua entitas berada dalam kondisi win-win.
Jangan sampai terjebak dalam situasi “paranoid”: bersaing, zero sum game, mau menang sendiri dsb.
July 27 at 11:22am · Like

Kangmas Hamdi katanya di jerman 60% tenaga kerjanya kerja di perusahaan Usaha Kecil Mikro makanya negara maju. Artinya di jerman ada 2,4 juta orang bekerja di 50 ribu pabrik ukuran kecil mikro yg tiap pabrik hanya punya 50-100 karyawan.
July 27 at 11:27am · Like

Nikkei · Friends with Bung Tomo and 52 others
tolong sampaikan ke pak Gubernur Ahok tentang kampung aye , supaya di pasangkan beberapa pompa sedot sehingga bisa dibuang ke waduk Pantai Indah Kapuk dan dilanjutkan ke laut , sama jalan di pantai indah selatan (sebrang permainan Gokart ) akses supaya…See More
Nikkei’s photo.
Nikkei
Pak Ahok Ayo Dong Action !!!! DPRD ,kapan neh bahas kampung aye, DKI sejak Gubernur Wiyogo Atmodarminto 5 tahun, Soerjadi Soedirdja 5 tahun, Sutiyoso 10 tahun, …
See More
July 27 at 11:51am · Like · 1 · Remove Preview

Cinta Malam Ginting top abis
July 27 at 12:27pm · Like

Ade Firman Mustafa negara dng ekonomi auto-pilot….umkm penopang. informal yg selalu digusur dan mulai diusik dng pajak….tapi survive.
July 27 at 1:58pm · Like · 2

Faisal M. Issom Perpektif yg sangat menarik u/ didiskusikan. Kesan saya disini mas Yanuar Rizky lbh banyak mengkontraskan antara tukang ojek dgn pembuat aplikasi gojek. Yg pengen saya tahu, kenapa mas rizki tdk mengkontraskan antara tukang ojek yg bersikekeh tdk mau b…See More
July 27 at 7:01pm · Like

Yanuar Rizky Faisal M. Issom baca komen saya ke Mas Fahmi di atas, ada pertanyaan saya apakah juga Gojek siap kalau masif semua org mau gabung gojek? Ada soal edukasi disini kan? Kalau mau baca juga, ya silahkan juga kita tanya ke yg tak mau gabung kenapa? Kalau yg…See More
July 27 at 7:58pm · Like · 3

Faisal M. Issom Noted mas Yanuar Rizky. Kondisi yg paling ideal adlh bila aplikasi Gojek ini diimbangi dgn edukasi atau pembangunan back-end shg seluruh tukang ojek berada di level of playing field yg sama. Tp krn dunia tdk ideal, kira2 mana yg mas Rizky prioritaskan …See More
July 27 at 8:24pm · Like

Yanuar Rizky Ya, kalau kacamata konsumen sah-sah aja, benar kita berhak utk mendapat kenyamanan .. tidak ada yg salah… status ini saya kan udah bilang mengajak kita (kelas menengah) sedikit berpikir dari sisi tata kelola industri dan resiko sosial, bukan semata k…See More
July 27 at 8:45pm · Like · 2

Ospar Aristo ada tiga penopang dalam ekonomi nasional pemrintah (bumn), swasta nasional-asing, dan koperasi..seharusnya untuk mengimbangi fenonmena gojek, baik pemrintah atau lsm, ormas, parte, perorangan yg peduli pada nasib rakyat kecil misalnya tukang ojek non g…See More
July 28 at 1:13am · Like · 1

Ospar Aristo mungkin bang Cinta Malam Ginting; bisa buat aplikasi ojek gratis buat koperasi ojek berbasis aplikasi..?
July 28 at 1:16am · Like · 1

Centcent S. Cent upaya yang dianggap sebagai penyingkiran secara terselubung, semacam back wash effect, yang mungkin saja tak diniatkan, melahirkan respons agresi pengemudi ojek vs go-jek. Si “original” ojek menggunakan pendekatan fisikal (karena “cuma” itu benteng per…See More
July 28 at 2:50pm · Like

Rumi Djalil Sedikit merespon mas Yanuar Rizky, betul kalau dengan sistem ekonomi dulu, yang diuntungkan adalah kelas menengah (warung milik artis) yang mampu berinovasi dibandingkan kaki lima yang tidak punya modal.

Nah, dengan metode Grab, Uber, atau Go-Jek, buk…See More
July 28 at 8:10pm · Like

Yanuar Rizky Argumen anda boleh aja, yg terjadi ojek gabung gojek vs ojek kok.. di komen di atas saya udah bilang yg punya gojek di rumah… sekarang mau pemerataan liat pertanyaan saya apa siap secara masif menerima semua tukang ojek masuk? Saya ngak punya jawaban…See More
July 28 at 8:18pm · Like · 1

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.