Catatan Pinggir(an) Dari Panggung Debat Capres: Infrastruktur, Pangan, Energi dan Lingkungan Hidup

-Yanuar Rizky-
statusFacebook, 17 Februari 2019:
karena ada beberapa yang suka bertanya kepada saya terkait isu ekonomi, malam ini saya menyempatkan nonton tipi panggung debat capres.

Saya menuliskan yang terpikir dari hikmah dibalik panggung debat setiap jeda iklan dalam status facebook saya. Tujuannya, kalau ada yang nanya pendapat saya ya tinggal saya share catatan saya itu…

Di blog ini saya merekap semua status ini, agar memudahkan share apa pendapat saya saat ada yang nanya :)

Saya tidak mengambil posisi, berupaya berkontribusi mencari gagasan bersama tanpa terjebak ke perkubuan politik yang makin militan berjarak di medsos.

Bagi saya, dari pemimpin kita belajar. Dari balik panggung politik, tugas mulia demokrasi model debat adalah menampilkan gagasan sebiah bangsa, itulah sekolah publik di mata saya. Preferensi politik itu sah dalam demokrasi, itu kita selesaikan di TPS :)

Jadi, ini pendapat saya sebagai penonton (WNi biasa aja) yang mungkin bermanfaat sebagai sebuah sharing …

[Pangan dan Era Industri 4.0]

Menyiapkan off-line dan on-line secara bersamaan, itu baru pas dalam melihat era Industri 4.0…

Off-line artinya daya saing (cost) di lahan pertanian harus dilakukan… konsolidasi lahan (food estate) untuk pangan, pengembangan perkebunan rakyat di sawit, realokasi buruh tani pangan ke holtikultura…

Dengan pola seperti itu, precession farming dapat dilakukan dengan infrastruktur citra satelit, pemupukan dan benih bergeser dari pupuk generik ke jasa pemupukan yang presisi (precesion farming)… disitulah titik temu perbaikan struktural eco system pertanian dengan eco system digitalisasi 4.0…

Teknokrasi seperti itu harusnya menjadi agenda sekolah publik dalam menyelesaikan masalah negeri agraris yang berdaulat, bukan di tataran debat kusir populisme semata…

Sekedar catatan nonton debat copras capres… #enjoyAja


[Bagi-Bagi Lahan dan Agenda Lanjutan Reforma Agraria]

Lahan yang dibagi kecil-kecil harus diikuti aturan main peruntukan zonasi lahan. Jika tidak, maka konsolidasi lahan akan beralih fungsi dengan didorong kekuatan modal.

Land Lord, bisa terjadi karena suap, dimana negara membagi hak atas lahan ke pemain besar, tapi bisa juga karena pemain besar memborong lahan-lahan kecil…

Jadi, substansi lanjutan dari zonasi lahan akan menjadi agenda strategis dalam pemerataan dan pembangunan… catatan kecil nonton copras capres sambil #enjoyAja mencari makna subtantif debat sebagai sekolah publik…

[Isu Repatriasi Dana Hasil Ekspor dan Unicorn-isme]

Repatriasi dana hasil ekspor (DHE) adalah isu lama, yaitu bagaimana keseimbangan antara arus barang hasil produksi (saving, devisa) dan konsumsi (sistem pembayaran) tetap berputar seimbang di arus uang (sistem keuangan)…

Itu kenapa isu “uang digital” menjadi isu di banyak bank sentral negara berkembang (emerging market), karena alasan kedaulatan pengaturan devisa di sistem pembayaran…

Bank Indonesia mengeluarkan relaksasi moneter aturan DHE, kalau tidak salah tahun 2012. Itupun, masih dengan catatan karena tidak menerapkan holding period untuk tetap di rekening (saving) perbankan dalam negeri. Misalnya, Thailand menerapkan regulasi 6 bulan saving atau Cina menetapkan harus selalu saving di perbankan Cina…

Di sisi sistem pembayaran, BI juga telah mengenalkan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) memotong dominasi modelan master dan Visa..

Jadi, makna substantif belanja jual beli modal (perusahaan) start up dari dana investor asing (unicorn-isme) harus diikuti kekuatan infrastruktur sistem pembayaran dan penguatan dana saving hasil produksi dan konsumsi diatur dalam sistem devisa…

Siapapun pemimpin politik, memerintah maupun oposisi akan diuji dalam menelurkan regulasi aturan main, bersatu dalam agenda bersama sebagai bangsa.. sekedar mencari makna sekolah publik copras capres sambil #enjoyAja

[gaya bermain di atas panggung]

Ibarat main bola, ada yang memilih tensi menyerang sejak awal. Ada juga yang memilih bertahan, memancing diserang dan memanfaatkan celah-celah kelemahan dibalik kekuatan menyerang.

Anak saya yang paling kecil nanya ini acara apa sih, dan dia nanya pas udah selesai panggung tontonannya… dia nanya siapa menang?

Ya, karena saya sering nonton bola di tipi bareng dia… saya bilang nanti liat aja hasil pemilunya, emang nonton bola skornya ada langsung….

Ya, menarik juga, cara bermain di panggung yang mana yang akan menarik skor? Ya, #enjoyAja kita tunggu hasil suara di TPS nanti… menarik sebuah pelajaran yang terpikir dari sekolah publik #gayaKepemimpinan dalam #NarasiBahasaTubuh …

-yanuar Rizky, WNI

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.