Diskusi Interaktif Fesbukers “isu mobnas proton”

-Yanuar Rizky-
Facebook page [Yanuar Rizky] February 7 at 5:35am:
Dulu proyek mobnas dengan menasionalisasi merek ‘asing’ sudah dilakukan zaman orba, yaitu ‘KIA’ menjadi ‘TIMOR’ dan ‘Hyundai’ jadi ‘BIMANTARA’. Pelaksananya adalah anak-anak Soeharto sang Presiden…
Tentu, waktu itu kritik terbesar adalah kebijakan industri yang dikerjakan orang dekat. Tampaknya, kita bisa lupa akan kritik tajam kita sama Soeharto, jika kebijakan sejenis dengan pola yang sama (orang dekat Presiden) dikerjakan kembali oleh orang yang kita bela.
Alasan bisa beragam, visioner serumpun lah dan sebagainya… memang sulit untuk konsisten terhadap nilai kebijakan, tatkala kita kaitkan dengan figur.
Semua kembali kepada kita, tipe figur sentris, ataukah taat azas nilai kebijakan sebagai dasar kita memuji dan mengkritik. Apapun, kawan yang baik dati pujian adalah kritik.
Mau dibilang kelas menengah sok berisik kek atau apa kek, saya rasa sinyal proton dan swasta yang dekat dengan Presiden tak ada bedanya dengan cerita ‘TIMOR’ di era Orde Baru yang kita teriakin, apalagi setelah orba jatuh makin kita abisin…. ‪#‎historyRepeatOnItself‬ ‪#‎enjoyAja‬
Like · · Share
Ade Kusmayadi, Gonang Baroto, Nenci Rahmawati Hadiandi and 217 others like this.
39 shares

Muhammad El Ghazali #siaranulangdoang
February 7 at 5:38am · Like · 1

Yoki Firmansyah Presiden saja mbela produk Asing! Gak heran rakyatnya ….. ahh sudahlah…
“Beli Indonesia, bela Indonesia. Beli asing bela asing”
pemerintah cuma bilang cinta. #palsu
February 7 at 5:44am · Edited · Like · 2

Muhammad Rozai Esemka….. Esemka….. Esemka…..
February 7 at 5:44am · Like · 2

Sheetavia Ennyra Hero ???? Ketinggalan berita.hmm…proton mau jd mobnas.glekkk….
February 7 at 5:55am · Like

Septo Anggar Priambodo Meminjam istilah bung Yanuar Rizky(dlm komen terdahulu ttg stiker pembatasan penggunaan BBM subsidi),….mobnas itu ‘model bisnisnya nggak jelas’.
February 7 at 5:59am · Like · 1

Cahyo Katon Cinta itu buta, maka akhirnya nabrak nabrak..
February 7 at 6:10am · Like

Hamzanwadi Hamdani Maklum pak Yanuar Rizky , hendro unsur timses paling berjasa atas kemenangan sang presiden..
February 7 at 6:16am · Like · 2

Abdur Rahim Jabbar Figur sentris…penyakit budaya feodalisme….culture matters”’
February 7 at 6:17am · Like · 1

Arief Untung Balas budi…bang.
February 7 at 6:44am · Like

Rizani Usman · 37 mutual friends
Cuma ganti pemain, modus operandi tetap samaa
February 7 at 6:48am · Like

Elyansky Solives · 3 mutual friends
Bagi2 kue… bagi2 proyek… bagi2 kekuasaan…. duuuhhh akhirnya boroknya kebuka semua
February 7 at 6:52am · Like

Roni Febrianto Tukang Jiplah..ora mikir blas..
February 7 at 7:03am · Like · 1

Eva Fitriani · 64 mutual friends
Sebenarnya, dengan kemampuan ribuan mekanik kita yg kerja di pabrik2 mobil di indonesia, ditambah pimpinan2nya yg kebanyakan org lokal juga, indonesia udh mampu laa create mobil sendiri, ga perlu menghamba ke tetangga (lho wong mereka juga berdarah2 sama protonnya), tinggal komitmen pemerintah aj sama keberanian mereka ngadepin dominasi prinsipal2 jepang disini
February 7 at 7:06am · Like · 3

Andi Sahrandi Kang, sebagian kita banyak yang “gampang” lupa !!!.
February 7 at 7:08am · Like

Risfi Rieza Bukan cuma ” Enak Jamanku to ? ” tapi ” Bener Jamanku to ? ”
February 7 at 7:17am · Like

Nova Perbawa esemka dulu itu confirm donk cuma pencitraan doank. Katanya esemka susah terwujud karena Jokowi belum jd presiden, kok sekarang udh dikasih posisi presiden malah bubar?
February 7 at 7:30am · Like · 1

Bambang Irawan
Bambang Irawan’s photo.
February 7 at 7:34am · Like · 9

Penyair Luka · 33 mutual friends
proton juga tidak murni development sendiri, dia dibantu lotus & mitsubishi, bahkan bbrp produknya copas dari mitsubishi
February 7 at 7:35am · Like

Fahmi Alfansi P Pane Kalau itu betul, coba telusuri siapa yg pegang ATPM merek Jepang tsb. Ternyata…. oh ternyata….
February 7 at 8:07am · Like · 1

Fathurrahman Al Bugisy Bagusnya kita buat sinetron judulnya “Mobil EsEmKa, nasibmu kini…?” Atau “Mobil yg tertukar…”
February 7 at 8:17am · Like · 2

Eko B Supriyanto Semoga tak ada lagi pemaksaan kredit dari Bank2 BUMN, dan kewajiban untuk memakai mobil nasional…Siapa mau beli mobil buatan malayssia…? Mbuh bos…ora mikiir ndak kentir
February 7 at 8:19am · Like · 1

Yanto Kusdiantono Yg dibutuhkan jalan baru, jembatan baru, irigasi baru. Bukan pabrik mobil baru…kang Yanuar Rizky…
February 7 at 8:25am · Like · 1

Taslim Moeis Kita semakin faham siapa-siapa saja yang hendak menggerogoti Presiden..
February 7 at 8:32am · Like · 1

Deeyaan S Keiki · 9 mutual friends
Merakyat…..apanya????? Njeleiii…
February 7 at 8:38am · Like

Deeyaan S Keiki · 9 mutual friends
Malingsial….ane enek banget sm yg berbau malingsial itu. Eehh…mau jd mobnas..ampuuunnnn….
February 7 at 8:39am · Like

Deeyaan S Keiki · 9 mutual friends
February 7 at 8:39am · Like

Agus Lenteng · Friends with Adelia Fa and 1 other
kalo flashback masa lalu , itu termasuk ‘Mega kasus’ . bank century juga termasuk , amat sangat sulit membongkar kasus yg sudah mencapai level itu , karna harus mengurai satu persatu yg membutuhkan waktu sangat lama, sementara kasus2 baru malah luput dari perhatian dan melenggang dgn santai . Jadi solusinya; tutup masa lalu buka lembaran baru
February 7 at 8:49am · Like

Muhammad Thamrin Full Tepat kang ….sulitnya untuk konsisten pd nilai suatu kebijakan….Mungkin inilah kelemahan terbesar pd seorang pemimpin
February 7 at 8:56am · Like

Berlianto Airlangga Dulu halus, malu2. Padahal “tampak” sangar
Hari ini kasar, brutal. Padahal “tampak” bersahabat
#samasekaligabisaenjoy
February 7 at 9:06am · Like · 2

Vinka Cantikara · 10 mutual friends
Lah bukannya waktu jadi gubernur ga mau ada mobnas. Bikin macet Jakarta katanya waktu itu. Ko mencla mencle sih
February 7 at 9:54am · Like · 1

Arif Setiawan deja vu
February 7 at 10:04am · Like

Alwi Bn Husen Martopawiro · 2 mutual friends
Pemerintah amburadul ini perlu direvolusi… Yang menjadi presiden kita sebenarnya M..wakilnya SP dan perdana menterinya AMH
February 7 at 10:48am · Like · 2

Fauzian Tambunan betul…betul…betul (who’s bad?)
February 7 at 11:34am · Like

Imam Santoso Damn it`s true, mas bro..
February 7 at 12:51pm · Like

Iman Sulaeman 100 % Mas Yanuar Rizky. Nasibnya akan sama 100 % kayak Timor.
February 7 at 12:52pm · Like

Ardiansyah Inboneksia Raya di samping rumah ane Pool taxi Bosowa dan mereka habis pembaruan Taxi mereka make proton om.hehehee…. apa iya ada korelasi juga antara Bosowa group dan Proton.klo iya mau dijadikan Mobnas nih si proton??heheheheee..
February 7 at 1:01pm · Like · 1

Yanuar Rizky Bukan baru sekali ini Proton Malaysia ‘mendekat’ ke lingkaran kekuasaan di Indonesia…

ini cukilan berita New York Times tahun 1995:…See More

In Malaysia, Proton Stands for Success
KUALA LUMPUR— The rapid growth of a middle class and strong government support for the transportation industry…
NYTIMES.COM|BY BY MICHAEL RICHARDSON
February 7 at 1:07pm · Like · 4 · Remove Preview

Muhammad Daris Furqon Segera diikuti Keppres penggunaan mobnas, jadilah bussinesman APBN itu tersenyum lebar..
February 7 at 1:12pm · Like · 2

Yanuar Rizky Ini persoalan yang dihadapi proton sebagai perusahaan

Coba liat volume produksinya vs market share (sales di Malaysia) turun terus, jadi orang Malaysia sendiri sudah tidak pakai proton.. jadi proton butuh konsumen (pembeli), bukan kelebihan duit sehin…See More
Yanuar Rizky’s photo.
February 7 at 1:19pm · Like · 3

Budiawan Bayu Kelas menengah ditengarai gak akan berisik lagi kerna biaya koneksi dan paket internet dialihkan utk mbayar listrik..
February 7 at 1:20pm · Like · 1

Chandra Rambey kualitas pemerintahan sekarang sudah jelas, masalahnya banyak pendukungnya dimasa pilpres yg tidak sadar, harapan terbesar kita curahkan kepada mahasiswa indonesia bersatu agar gerakannya terlihat lebih murni,
February 7 at 1:27pm · Like · 2

Ferdinand Likumahwa Udah bukan jamannya alasan pake label nasional tapi masih impor, ini waktunya transaparansi
February 7 at 2:30pm · Like · 1

Eko Budi Sulistio Sy cinta Timor… nyaman…murah…hemat…gaul.
February 7 at 3:27pm · Like

Andi Maulana intinya gaya OrBa di pake juga sm pemerintahan yang katanya merakyat, hasilnya yang dekat kekuasaan tetap di beri kekuasaan, EsEmKa kemana y? lari ke china
February 7 at 3:50pm · Edited · Like · 1

Ihsan EsEmKa…. smg kau tdk lupa dengan janjimu…mr.president
February 7 at 5:49pm · Like · 2

Daeng Wahidin ah mental pejabat indonesia adalah mental makelar… ampun pamarentahhhh
February 7 at 6:15pm · Like · 1

Herry Sinamarata Kenapa kebijakan mobil LCGC tidak didukung, malah program mobil Proton yang dibawa ke Indonesia untuk dibesarkan…Aneh…Beberapa waktu lalu LCGC dikatakan tak layak dikembangkan karena akan menambah macet JKT dst nya….Kita justru harus salut sama Pemerintah Malaysia …Meski Proton sudah sekarat tapi mereka konsisten, tidak mau menyerah….Lalu Pemerintah Malaysia mengambil jalan cerdik mengajak kita untuk menghidupkan Proton bersama-sama…Anda bisa menjawab sendiri, siapa yang paling diuntungkan dari kerjasama tsb?
February 7 at 6:20pm · Like · 6

Daeng Wahidin Selamat datang PROTON, selamat tinggal ESEMKA….. asli tepok jidat…
February 7 at 6:20pm · Like · 1

Gunawan Yudha salam “gigit jari”… sambil nyengir khas nya… kita cuman bisa ngelus dada…
February 7 at 8:48pm · Like · 2

Relina Omida Kenapa proton yg jadi mobnas? Kenapa ga kijang yg memang sudah menjàdi mobil sejuta umat? Apa mobnas ini cuma untuk memberi special treatment kepada pengusaha pilihan penguasa spt jaman orba? Pengusaha pemburu rente, fasilitas kusus, monopoli
February 7 at 10:49pm · Like

Hanis Nisfaid Stiawan · Friends with Ihsan
Jokowernya mana???,.mbok dibela itu pak presidennya
February 8 at 10:21am · Like · 1

Kangmas Hamdi katanya orang2 harus move on … program koq gak move on tapi program copas dan nyontek rezim yg dulu2…aya aya wae pemerintah mah
February 8 at 12:40pm · Like

Art Ksc Caranya gini gak sampe setahun usd/idr terjerembab ke 15200 Yanuar Rizky , tahu gini mending ahok sekalian aja yg jadi penguasa
February 8 at 2:42pm · Like

Doddy Rachmatullah · 2 mutual friends
Ini balasan dr Malingsia
Doddy Rachmatullah’s photo.
February 8 at 5:14pm · Like · 1

Thomas Bambang Murtianto petugas…oh petugas
February 8 at 6:59pm · Like

Dony Tan Cara pandang seorang entrepreneur alias pelaku dan cara pandang seorang pengamat sangatlah berbeda. Tahukah jika pihak Jepang,Eropa yang selama ini menguasai pangsa pasar otomotif tidak bakalan pernah mau memberikan alih tecnology ke Indonesia? Ini adalah strategy Jokowi untuk memberikan preasure ke semua negara maju yang selama ini mengekploitasi bangsa ini, mereka tahu jika sampai rakyat Indonesia bisa menguasai tecnology mulai dari sektor otomotif,mining dll bisnis mereka akan terancam, terlalu dangkal membandingkan proton sm timor ala tommy soeharto dulu, proton edar Indonesia sdh punya infrastruktur bagus di Indonesia jika bisa bersinergi dengan ESEMKA ada peluang besar disitu, di Amerika bisa ada 2 perusahaan otomotif baru tiap bulan,sah saja namanya juga ide pakai uang sendiri ini, bisnis patut diapresiasi. Dalam pandangan yang subyektif apapun kebijakan pemerintah tetap saja salah, saya pribadi sih lebih trust sama pelaku daripada pengamat.
February 9 at 9:45am · Like · 1

Dony Tan Mendingan tunggu kejelasan tingkat lanjut saja daripada berasumsi dan menduga-duga, soal penjualan proton yang turun terus itu berita lama yang terbaru malah akan bangkrut dan tutup malahan, dan disinilah dimata seorang pemimpin dan entrepreneur dilihat peluang……..jualan LCGC gak bermutu saja laris manis di Indonesia masak ESEMKA-PROTON harus pesimistis.
February 9 at 9:56am · Like

Yanuar Rizky Ya mari liat kejelasannya selanjutnya… tapi kalau di backdrop acara itu kemarin digambar tertulis spanduknya ‘Indonesia National Car’

Soal enterpreuner, saya juga 10 th jadi enterpreuner, cari bisnis, investasi dan berharap marjin… sepanjang yang …See More
Yanuar Rizky’s photo.
February 9 at 10:10am · Like · 8

Nadya Sholihati Vaizal Pelaku, daripada pengamat. Oh again, figur sentris. Sisa sisa peninggalan feodalisme. Its about culture matters, yes.
February 9 at 10:27am · Like

Andi Sahrandi Copas ya Yan,
February 9 at 10:59am · Like

Hartoyo Handoko Aji mumpung kekekeke
Hartoyo Handoko’s photo.
February 9 at 11:05am · Like · 1

Thomas Bambang Murtianto semua agaknya tergantung Petugas….masyarakat yang tidak setuju ckup heran saja….
February 9 at 3:51pm · Like

Prayudhi Azwar Mas Hasanudin Abdurakhman selalu punya jawaban ngeles yg jitu mas Yanuar Rizky. Mari kita tunggu..
February 9 at 4:03pm · Like

Hasanudin Abdurakhman saya nggak perlu ngeles. bottom line bagi saya jelas: kalau proyek ini memakai dana apbn, atau mendapat insentif, saya juga akan marah. kalau nggak, ya suka-suka dia lah. anda yg sudah marah-marah duluan, bottom line nya apa?
February 9 at 4:09pm · Like · 3

Prayudhi Azwar Selamat. Kan, sangat terbukti kehebatan ngeles sahabatku bro Udin. Skrg jd B to B? Jd, sy kutip JPNN sj: “Benarkah kerja sama dengan Proton itu untuk mengembangkan mobil nasional? Menteri Perindustrian Saleh Husin kini sibuk membantah. Tapi, lihatlah…See More

Mengapa Proton, Mengapa Hendro?
Benarkah kerja sama dengan Proton itu untuk mengembangkan mobil nasional? Menteri Perindustrian…
JAWAPOS.COM
February 9 at 4:30pm · Like · Remove Preview

Hasanudin Abdurakhman kasihan, elu jauh-jauh sekolah sampe ostrali, ngritik kebijakan pemerintah berdasar spanduk.
February 9 at 4:40pm · Like · 2

Hasanudin Abdurakhman saya mulai khawatir anda mengira ini proyek kolusi jokowi juga hahahahaha.
Hasanudin Abdurakhman’s photo.
February 9 at 4:42pm · Like

Diah Madusari Menyimak….
February 9 at 4:47pm · Like

Hasanudin Abdurakhman jadi, penulis status maupun yg nge-tag saya silakan tunjukkan bukti bahwa proyek ini melibatkan duit negara atau dapat insentif. saya akan amini kritik anda. kalau tidak, anda hanya sekedar pengritik spanduk yg patut dikasihani.
February 9 at 4:56pm · Like

Yanuar Rizky Hehehehe… ini orang kok ya lucu… status2 saya.. ya urusan saya menulis apa… dan soal ngeTag, saya ngak ada urusan… sama halnya saya juga ngak tau urusan anda apa…
February 9 at 4:59pm · Like · 6

Prayudhi Azwar Tolong dingelesin dulu sm mas Hasanudin, ini kroni di media ini maksudnya apa? http://www.themalaysianinsider.com/…/indonesians-up-in…

Indonesians up in arms over Jokowi crony firm, Proton deal – The Malaysian Insider
Indonesians were stunned by their president’s decision to…
THEMALAYSIANINSIDER.COM
February 9 at 4:59pm · Like · 2 · Remove Preview

Hasanudin Abdurakhman lha embuh, itu kan media yg ngomong. bottom line nya sekali lagi: tunjukkan bukti bahwa duit negara terlibat.
February 9 at 5:01pm · Like

Nur Rahmat · Friends with Diah Madusari
Dulu Tomy dan Bambang Berbisnis Mobil Timor dan Bimantara Terus Akhirnya Mbah Harto Lengser………Skrg Jokowi ma Hendro Mau Bikin Mobil Toh Keduanya Pasti Sama2 Taulah Eng..ing..Engnya…..Mudah2han Ini Juga Sinyal Lengser Buat Jokowi-Jk…..!!!…….Mudah2han Segera……!!!
February 9 at 5:07pm · Edited · Like · 2

Fajar Budi Nugroho Keuangan negara..apalagi kekayaan negara bukan cuma soal APBN..apalagi soal duit..terlalu sempit pandangan demikian.

Baru MOU..wajar di warning dulu..soalnya nanti kalo sdh bangun pabrik..impor..mobilnya ngelundung dimana sangat mungkin difasilitasi..saat itu sdh telat..
February 9 at 5:07pm · Like · 1

Diah Madusari Aamiin…mas Nur Rahmat
February 9 at 5:08pm · Like · 2

Hasanudin Abdurakhman Akhirnya keluar juga doanya
February 9 at 5:10pm · Like

Prayudhi Azwar Baca Didik J Rahbini saja deh, yg dulu pernah menulis artikel MPR = masyarakat pemburu rente: Didik said: “Alasannya, meski diklaim sebagai kerja sama B to B antara Proton dan PT ACL milik AM Hendropriyono, hal itu dilakukan dalam kunjungan formal kenegaraan. “Kenapa dia (Jokowi) menggiring ini ke dalam kunjungan formal? Jika sifatnya business to business tidak perlu masuk ke agenda kunjungan Presiden,” tegasnya tadi malam. Didik menegaskan, rencana tersebut tidak perlu diteruskan karena masih banyak pekerjaan rumah pemerintahan Jokowi yang perlu lebih diprioritaskan.

Mantan Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ini mengungkapkan, kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi tersebut perlu dicermati. Sebab program mobnas sudah pasti akan mendapatkan banyak fasilitas seperti pembebasan pajak, kemudahan perizinan pertanahan, tenaga kerja, dan tax holiday. “Karena yang namanya mobnas adalah kebijakan nasional, kebijakan negara, bukan swasta,” paparnya.

Seharusnya, lanjut dia, pemerintah terlebih dahulu membuat perencanaan yang matang. “Kebijakan publik harus ada prosesnya, tidak bisa tiba-tiba muncul begitu saja. Itu namanya kebijakan mengigau,” kritik Didik. Dia menilai jika pemerintah serius mengembangkan mobnas, harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang lebih ahli.

“Ibarat mencari guru, yang bagus sekalian, ke Jerman atau ke Amerika. Jangan yang ecekecek begitu. Proton itu di Jakarta saja tidak ada, tidak laku, dari desain dan rancangan saja tidak diminati. Itu jelas pilihan yang salah dan tidak perlu diteruskan,” lanjutnya. Yang menjadi prioritas pemerintah saat ini, kata Didik, adalah menyelamatkan ekonomi. “Nilai tukar terus melemah, tidak ada tanda-tanda membaik. Pemerintah harus lebih concern ke persoalan penyelamatan ekonomi,” urainya.

Pengamat ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan, mengagetkan jika pemerintah menggandeng Proton untuk mengembangkan mobnas. Menurutnya, selama ini pemerintah lebih banyak berbicara soal nawacita, industri maritim, dan lainnya. “Selama ini tidak pernah mendengar pemerintah ingin mengembangkan mobnas. Tiba-tiba ada rencana seperti ini sehingga kita tidak mengetahui secara mendalam arah pemerintahan seperti apa,” ujarnya.

Menurutnya, yang dibutuhkan adalah informasi mengenai bagaimana bentuk kerja sama itu, sekadar mau membuat mobilnya atau membangun industri mobil. “Ini dua hal yang berbeda karena aspeknya bermacam- macam. Apakah seperti dulu dengan Timor atau kerja sama dalam bentuk yang lain,” ujarnya. Dia melanjutkan, anak-anak bangsa juga sudah bisa membuat mobil, tetapi jika ingin membangun industri mobil itu hal yang berbeda.

“Kalau industri mobil mengerjakan dari proses hulu sampai ke hilir. Dari proses perakitan sampai membuat model, merek hingga kepada distribusi dan penjualan itu satu rangkaian industri. Itu yang tentu berat. Harus dikerjakan betul-betul dengan perencanaan yang matang,” katanya. Pakar pengembangan mobil dalam negeri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Yuniarto mengatakan, peredaran mobil-mobil yang dikuasai asing semakin membuat produk lokal terpinggirkan.

Apalagi pemerintah tidak pernah membuat regulasi yang jelas untuk mempertahankan mobil produk anak bangsa. Anehnya, pemerintah memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan mobil Malaysia. Ini membuktikan pemerintah kurang percaya terhadap kualitas mobil dalam negeri. “Tidak ada niat pemerintah untuk melindungi produk lokal, belum diperhatikan. Ini terbukti dengan tidak adanya regulasi yang jelas,” katanya.

Misterius

Sementara itu, keberadaan PT ACL memang cukup misterius. Dari hasil penelusuran yang dilakukan RCTI, informasi seputar perusahaan tersebut sangat minim. Dalam database sistem administrasi hukum (sisminbakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Kemenkumham, hanya ada satu nama perusahaan bernama PT ACL.

Perusahaan tersebut tercatat didirikan pada 22 Februari 2012, lalu sempat mengajukan pemberitahuan perubahan data perseroan pada 23 Juli 2013. Adapun alamat yang tertera dalam dokumen tersebut adalah Kompleks Rukan Tendean Square 26 Jalan Woltermonginsidi No 122-124 Jakarta Selatan. Namun, menurut keterangan Junaedi, salah seorang petugas sekuriti di kompleks tersebut, tidak ada perusahaan bernama PT ACL di sana. “Setahu saya nggak ada PT Adiperkasa Citra Lestari.

Dulu sebelumnya yang ngontrak itu namanya Pak Gumelar. Tapi setahu saya PTnya bukan PT Adiperkasa Citra Lestari. Itu sudah lama. Sekarang sudah pindah,” katanya kepada RCTI. Junaedi mengatakan alamat yang dimaksud itu dulu adalah kantor notaris milik Muhammad Hanafi.

Anton c/Neneng/ Oktiani endarwati/ Arief ardliyanto
February 9 at 5:11pm · Edited · Like · 3

Prayudhi Azwar sumber: http://www.koran-sindo.com/…/mobnas-proton-proyek-akal…

Mobnas Proton Proyek Akal-akalan
Rencana pengembangan mobil nasional (mobnas) dengan menggandeng Proton asal Malaysia terus menuai…
KORAN-SINDO.COM
February 9 at 5:12pm · Like · 2 · Remove Preview

Hasanudin Abdurakhman Panjang banget. Waktu Lion Air beli pesawat boeing obama jg lihat kok penanda tanganannya.
February 9 at 5:12pm · Like · 1

Hasanudin Abdurakhman Saya minta bukti sederhana saja, ada nggak regulasi yg dikeluarkan pemerintah terkait soal ini. Kalau nggak kritik Anda menerpa ruang kosong. Sudah ah, nggak enak mengotori wall orang.
February 9 at 5:14pm · Like · 1

Diah Madusari Mas Budi Tjahyono mba Ariny Ambar Sary mba Oryza Devi Salam mba Yulie Rahma
February 9 at 5:15pm · Like

Prayudhi Azwar ckckckck.. boeing itu cash-cow nya pemerintah US. Dan ekspornya berskala masif, dan dilakukan dlm kondisi US sdg kesulitan dana. melibatkan perbankan US juga. wajar Obama punya kepentingan. Ini, ujung dr MoU ini adalah kt bakal impor kendaraan yg nyaris kolaps krn ora mutu, dan dihadiri dlm skema kunjungan kenegaraan, yg berangkatnya menggunakan hasil pajak rakyat Indo. Yg bila protes dibilang demagog.
February 9 at 5:18pm · Like · 3

Nur Rahmat · Friends with Diah Madusari
Setahu Saya Waktu Mau Berkunjung Ke Malaysia Juga Nggak Ada Kalau Mau ada acara..Tandatangan Proton ma Cv Adiperkasa……Media2 Di Indonesia Juga Hanya Menulis Tujuan Lawatan Ke Malaysia Adalah Untuk Membahas Masalah TKI dan PERBATASAN NKRI…..Lalu k…See More
February 9 at 5:22pm · Like · 1

Prayudhi Azwar Itulah mas Fajar, teman Hasanudin Abdurakhman representasi diehard sejati. Yg kalau terus eksis, akan menyebabkan fenomena power tends to corrupt, bergerak tanpa ada rem dr critical mass.
February 9 at 5:24pm · Like · 1

Diah Madusari Bener ga beritanya klo ternyata Jokowi ga nyinggung sama sekali soal TKI indonesia yg dilecehkan??
February 9 at 5:25pm · Like

Hasanudin Abdurakhman Aduh keluar lg kata die hard. Maaf, proyek mobil listrk Dahlan Iskan tempo hari proyek negara atau pribadi ya?
February 9 at 5:27pm · Like

Hasanudin Abdurakhman Kalau proyek negara kok biayanya pake gaji menteri? Hihihihi.
February 9 at 5:27pm · Like

Ariny Ambar Sary · 8 mutual friends
mba dee , pegeelll gw baca komen nya kecebooong… muteerrr meleee ,omongan nya . diminta data yg akurat tetep ajah ngeless cari pembenaran bwat nabi nya… Antara gengsi sama cinta buta beda tipiiss, ngomong sm mrk maah kaya ngomong sm Tembok, biar ki…See More
February 9 at 5:28pm · Like · 2

Satrio Wicaksono · 10 mutual friends
@Prayudi Az, Die hard sejati bilang orang lain die hard , sesama die hard jangan saling mendahului.
February 9 at 5:33pm · Like · 2

Diah Madusari Kasian ya mba Ariny Ambar Sary ga ngerasa dibohongin terus…
February 9 at 5:34pm · Like · 1

Nuh Dwidayatno katanya aslinya itu INKA dgn Proton.. lalu digeser Hendro..
February 9 at 5:35pm · Like · 1

Prayudhi Azwar hihihi..kita itu harus menjadi die hard kebenaran, bangsa dan NKRI, bukan pada figur manusia. Kalo melenceng, ganti dukungan. Dulu sy die hard Jkw th 2012, tapi gegara TJ kebakar melulu..dan ditandem terus sm om Edo, saya pindah, nyebrang. gitu aja kok repot..hehehe
February 9 at 5:36pm · Like · 2

Hasanudin Abdurakhman Nggak perlu dulu, minggu lalu saya ngomelin Jokowi kok. Saya jd die hard karena berbeda dg Prayudhi Azwar hahahaha.
February 9 at 5:38pm · Like · 1

Hasanudin Abdurakhman Kalau ngomongin Dahlan, pasti keren semua dah.
February 9 at 5:39pm · Like · 1

Prayudhi Azwar Dahlan bekerja sbg menteri diberi gaji. Gaji menteri utk dahlan. Clear. Krn Dahlan ingin punya mobil listrik, uang gajinya sendiri dikasi Ricky Elson. Sama ricky jg tak digunakan buat kepentingan pribadi, tp utk kemajuan industri otomotif dan kebanggaan bagi Indoensia. Tapi, sm mas Hasanudin Abdurakhman dicela melulu, sebaliknya ACL yg gak dikenal Gaikindo, dibela melulu sm temanku ini..hehehe..
February 9 at 5:39pm · Like · 3

Prayudhi Azwar Itulah beda antara diehard sm NKRI sm diehard kpd satu figur pribadi.
February 9 at 5:40pm · Like · 2

Hasanudin Abdurakhman Nggak ah, saya hargai kerja itu. Cuma Dahlan perku menegaskan perbedaan antara kerja sbg menteri dg kerja proyek pribadi.
February 9 at 5:45pm · Like · 2

Ariny Ambar Sary · 8 mutual friends
#SkipYgLain #AsikSendiri …. Padahal kalo kata cita citata tuh sakit ny dmana2 ,di boongin melee & kecele maning kecele maning , bukan gt mb Diah Madusari
February 9 at 5:45pm · Like · 1

Hasanudin Abdurakhman Beda saya dg Anda, saya sering ngritik Jokowi. Sudah ah, nggam perlu saya ladeni lagi.
February 9 at 5:46pm · Like · 1

Prayudhi Azwar kedengarannya mustahil mas Hasanudin Abdurakhman, hehehe..tp ya sudahlah..peace ya.
February 9 at 5:49pm · Edited · Like · 1

Diah Madusari Bener kata mas Prayudhi Azwar…mba Ariny Ambar Sary…mas Hasanudin Abdurakhman diehard sama figur..bukan NKRI. So mau jokowi ambil kebijakan apapun manut aja…mungkin juga dia faktor kepentingan…
February 9 at 5:50pm · Like · 2

Hasanudin Abdurakhman Cek aja wall saya minggu lalu.
February 9 at 5:50pm · Like · 1

Hasanudin Abdurakhman Minggu lalu saya ngomelin Jokowi, hehehehe
February 9 at 5:51pm · Like

Prayudhi Azwar Sip, berarti sdh siap move on jadi bagian dr critical mass for our better nation.
February 9 at 5:51pm · Like · 1

Hasanudin Abdurakhman Hahahaha, itu mah sebelum pilpres kaleeee.
February 9 at 5:53pm · Like

Satrio Wicaksono · 10 mutual friends
@Diah Madusari, sama juga lah sama yang die hard figur bukan jokowi, apa pun yang jokowi lakukan pasti salah kan?
February 9 at 5:53pm · Like · 2

Hasanudin Abdurakhman Sambil kampanye mendukung Jokowi saya sdh biasa mengritik dia.
February 9 at 5:54pm · Like · 1

Diah Madusari Mas Satrio Wicaksono..mas Prayudhi Azwar kan mengkritisi kebijakan2 yg ga pro rakyat…yang mana juga kebijakan menabrak UU
February 9 at 5:57pm · Like · 1

Hasanudin Abdurakhman Emang udah keluar kebijakannya? Spanduk doang kaleeee.
February 9 at 5:59pm · Like

Diah Madusari Mas Hasanudin Abdurakhman kemana aja selama 100 hari kepemimpinan jokowi????
February 9 at 6:01pm · Like

Ariny Ambar Sary · 8 mutual friends
Mba dee, sepemahaman aqu siy slama ini kebijakan pemerintah banyak ngaco nya ya? Hitung 1-10 dr sisi kejujuran 1 jujur ny 13 boong nyah… kalo tokh ada yg sesuai dan pro rakyat kita org2 yg bukan pro sm jokri jg ngasi apresiasi koq. Bukan ny uda di boongin, di PHP-in masiy bela mati2an sedangkan negara uda jd santapan asing aseng. ajaib bgt ngeles ny
February 9 at 6:03pm · Like · 1

Budi Tjahyono · 12 mutual friends
Emang joki kapan benarnya? Itu kasat mata bongs dia petugas partai bahasa halusnya presiden kacung
February 9 at 6:05pm · Like · 3

Satrio Wicaksono · 10 mutual friends
^I rest my case ^
February 9 at 6:07pm · Like · 1

Diah Madusari Mba Ariny Ambar Sary…mas Budi Tjahyono…padahal udah banyak bgd pendukung yang masih pake nalar…skg sadar bhw nabinya sering ingkar janji…
February 9 at 6:08pm · Like · 1

Satrio Wicaksono · 10 mutual friends
Ya susah kalau mau diskusi, terjebak fallacy belum-belum sudah ad hominem. Kalimat di atas saja sudah minimal tiga fallacynya.
February 9 at 6:12pm · Like · 1

Ariny Ambar Sary · 8 mutual friends
Ad hominem itu yg membwat di awal jg syapa. Logic fallacy ny yg mengaburkan juga syapa . terkadang harus di jeplakin hal2 yg “gampang nabok-nya” untuk yg merasa GERAH , membuka mata nya.. Itu aj koq
February 9 at 6:33pm · Edited · Like · 1

Budi Tjahyono · 12 mutual friends
Fallacies kalo ga nyambung, ini nyambung semua asal jeplakannya joki dan manuver ora urusnya. He does not care about the situation in your country. Dia sangat vulgar sekali dgn masa bodo nya.

Dia presiden agenda kalo ga mau di ilang kacung, agenda nya para mafia pembunuh dan herder.
February 9 at 6:36pm · Like · 2

Rahma Yulie Sekarang ini saya liat banyak pendukung jokowi yg minta bukti hitam di atas putih,ya…apa harus jadi pekerja di pemerintahan dulu atau gmana spy bisa memuaskan permintaan2 sejenis ya?
February 9 at 7:02pm · Like · 2

Romad Anjar
Romad Anjar’s photo.
February 9 at 9:13pm · Like · 2

Diah Madusari
Diah Madusari’s photo.
February 9 at 10:39pm · Like · 3

Romad Anjar Kalau yg rezim kali ini lebih parah, karena tidak ada pelaku otomotif yg mengenal PT Adiperkasa Citra Lestari, mungkinkah fiktif..? Well, mungkin Mr President ingin mengambil momen saat KPK sedang non aktif.. http://m.republika.co.id/…/njfjnv-tak-ada-pelaku…

Tak Ada Pelaku Industri Otomotif yang Mengenal ‘Perusahaan Hendropriyono’ |…
REPUBLIKA.CO.ID
February 9 at 10:46pm · Like · Remove Preview

Fai Ritz Belum Mas..belum..ini belum terbukti, masih 100 hari kok..masih Ada 265+4*365 hari lagi..tunggu saja.tapi ko kalo melihat yg sdh2, sprti jelas2 dikatakan beliau adalah petugas partai. Namun menyadari pernyataan itu sebuah blunder, kemudian diralat mnjd kader partai terbaik..he he..naga2 nya ini pun demikian..jd ya sudahlah kita tunggu kejutan2 lainnya..#mrenges..
February 10 at 1:27am · Edited · Like · 2

Budi Tjahyono · 12 mutual friends
Mrenges bikin rakyat mrengut qqqqq
February 10 at 3:21am · Like · 1

Diah Madusari
February 10 at 6:30am · Like

Citra Melati Apakah ada uang rakyat yg dipakai untuk proyek ini?
February 10 at 11:07am · Like

Dyah Handari Wanti · 3 mutual friends
Ada mbak Citra Melati kunjungan kenegaraan presiden ke malaysia dipakai untuk urusan pribadi katanya. Dimana mobnas untuk privat by privat..ngeles.com… Apa mbak Citra menerima alasan pak jokowi? Kalau menerima, mengapa disela2 acara kenegaraan menggunakan uang negara dihadiri dua kepala negara?
This site is under development
NGELES.COM
February 10 at 12:11pm · Like · Remove Preview

Dony Tan Business to Business paham? Yang obyektif lah jangan subyektif terus jadi bikin orang tambah bodo jadinya. Kalau saya sih gak ngaruh sama sekali sama hal beginian karena dimata pengamat kebanyakan bias beda sama yang profesional dan independen.
February 10 at 2:33pm · Like

Dony Tan Hashim sudah dapat blok Mahakam oiiiii…..so otomatis sudah jadi anak buah Jokowi, makanya sekarang Prabowo jadi kalem sama Jokowi, tapi pasukan nasi bungkusnya masih belum move on juga.
February 10 at 2:36pm · Like

Yanuar Rizky Inilah potret medsos kita, ketika pro-kontra dipetakan soal prabowo vs jokowi…

saya sendiri tdk pernah melihat orang (figur), bisa diliat selama pilpres saya sih hanya tertarik bicara soal sistem yg mrk utarakan, baik ya dinilai baik, dan jelek ya …See More
February 10 at 3:25pm · Like · 9

Diah Madusari Setuju mas Yanuar Rizky saya pribadi bukan ga suka dengan orangnya tapi kebijakan2 yang dia ambil yang tidak pro rakyat…thats all
February 10 at 3:30pm · Like · 1

Citra Melati Negara hadir dlm proyek b 2 b adalah wajar bahkan memang seharusnya
February 10 at 3:37pm · Like

Ninaliah Prasetya Nurnina Prasetya eranya sudah beda semuanya sekarang bisa pada melotot kembali ke LAPTOP apalagi ada UU ITI dan UU keterbukaan Informasi
February 10 at 3:43pm · Like

Yanuar Rizky Gini, Presiden Jokowi sendiri bilang ini awal banget..

tadi pagi saya talk show di netTV bareng menteri perindustrian… inti MOU ini adalah 6bulan FS pihak proton dan pt adhyaksa, kalau liat materinya adalah FS ke arah mobnas…See More
February 10 at 3:48pm · Like · 4

Ninaliah Prasetya Nurnina Prasetya oke saya juga kenal baik sama dir proton jadi saya juga paham orientasinya kagak asal cuap yang kagak JELAS
February 10 at 3:59pm · Like

Fai Ritz Nah begitu lah Kang, potret jokowi lovers…apa2 prabowo…ada yg memberikan pencerahan bhwa itu B to B, lantas semuanya koor satu suara. Buat saya pribadi, ya bagus lah kalau memang itu murni B to B. Tapi kita kan bisa melihat dr yg sdh2, trlalu serin…See More
February 10 at 4:38pm · Edited · Like · 2

Yanuar Rizky Gini, saya pernah ketemu dgn org pemerintahan Malaysia sejak masih SBY Presiden-nya .. ada kekhawatiran yang besar soal MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang akan diimplementasi

Kita lagi ngomong mobil dulu, coba anda liat grafik di atas, di negaranya proton mengalami penurunan sales (penjualan) serta turunnya pangsa pasar.. artinya produksi terus nambah volumenya, tapi yang laku menurun, bahkan org Malaysia sendiri sdh beli merek lain

Ada juga data tingkat pembelian mobil di negara yang membaik transportasi publiknya maka permintaan konsumen juga turun. Di sisi ini, di negara ASEAN yg penjualan mobilnya bertumbuh itu Indonesia

Siapa yang produksi mobil terbesar, dan jualan terbesar (ekspor) di ASEAN, itu Thailand

Tapi, di Thailand itu tidak ada mobnas, mrk mendorong pemilik merek membangun pabrik di Thailand, salah satu mobil Jepang yang kita pakai bisa jadi dr Thailand..

MEA itu akan melahirkan negara dominan, apa yg dimau Malaysia dan Proton agar tidak pendarahan berujung pengurangan produksi dan PHK (di Malaysia) maka mereka perlu jualan, salah satu strategi yang ditempuh memanfaatkan momen MEA.. mrk jelas mau ini jadi mobnas di Indonesia, agar bisa bareng Indonesia merintis mobil ASEAN, yg diliring tentu pull demand factor yg dimiliki konsumen Indonesia

Kalau kita liat, LCC (mobil murah) kebijakan sebelumnya dr Indonesia adalah mendorong pemilik merek perbesar kandungan lokal dan bangun pabrik disini, ini juga menempatkan produksi mobil Indonesia di bawah Thailand..

Jadi, yang mana mau dipilih? Bagi saya, strategy is action.. Malaysia, Singapura via BUMN nya itu sdh action di perbankan..

singapura ngak punya industri mobil, saingannya ya Thailand..

nah, kita yg ikut strategi penyelamatan proton (bagi Malaysia) atau kita makan proton? Sesuai MOU, kita tunggu 6 bulan lagi ya…
February 10 at 4:49pm · Like · 2

Syarif Ipung kalau bicara soal comparative advantages, kita sebaiknya pilih mana mas?
February 10 at 4:59pm · Like

Kangmas Hamdi harusnya indonesia niru tiongkok untuk berani melobby perusahaan sekelas BMW atau mercedes untuk membuka salah satu pabrik mobilnya di indonesia…nah disitu tenaga kerja indonesia belajar
February 10 at 5:18pm · Like

Yanuar Rizky Mas Syarif Ipung .. clustering strategic itu dikenalkan oleh Michael Porter… makanya, di dunia strategic management dikenal aliran Porterian, dan yg kontra dikenal anti Porterian yg mengusung konsep Resources Based Value (RBV)

Porterian menganggap sebuah resources jika tidak berada dalam kuadran comparative – competitive itu tdk strategic

Contoh, paska krisis asia 98, Perdana Menteri Thailand yg latar belakangnya juga pengusaha, mengundang Michael Porter utk membuat map industrialisasi di Thailand..

Yg paling saya ingat, di sisi industrialisasi sektoral, porter mengatakan resources based baik sunber daya alam, tenaga kerja di Thai adalah Agraris

Dalam kajiannya Porter mengatakan bahwa Pala misalnya meski secara kompetitif (daya saing) akibat struktur insentif kredit diberikan pemerintah Thailand secara komparatif (daya banding) itu lemah krn struktur tanah di Indonesia lebih baik dari Thailand

Ketika JK jadi RI 2 zaman SBY dia undang itu Michael Porter yg sponsor Bank.. saya ingat saya diundang ceramahnya, meski tdk di kelas bareng JK dan para Menteri SBY jilid 1 haha… saya sempat tanya Porter soal kuadran industri di Indonesia spt dia buat di Thai, dia bilang di Indonesia dia hanya diundang ceramah bukan riset, ya namanya pedagang sesuai PO

Nah, kembali ke pertanyaan anda kalau dari sisi daya banding, saya rasa membangun industri mobnas tdk akan kompetitif krn kita berhadapan dgn industri yg sdh mapan di tengah WTO melarang pula kebijakan dumping…

Jadi, saya pikir kita pakai komparatif kita konsumen mobil paling tumbuh di dunia, dgn meminta mrk untuk kembangkan pabriknya disini..

Kita garap pakai BUMN, spt status saya sebelumnya andai PMN BUMN bisa efektif, kita perbaiki tol laut, armada pengangkutan laut (itu industrialisasi pilihan Jokowi) kalau pengangkutan murah, bangun pabrik di Indonesia akan murah karena keunggulan kompetitif tenaga kerjanya yg banyak serta konsumen yg banyak.. cara itu ditempuh Cina dalam menekan merek2 barat produksi di Cina, sehingga beli Nike tapi made in Cina
February 10 at 5:33pm · Like · 4

Syarif Ipung sepertinya strategi mobnas ini justru kontraproduktif dengan tol laut a.k.a nawacita secara parsial?
February 10 at 5:39pm · Like

Yanuar Rizky Syarif Ipung Menurut saya, Fokus dulu ke PMN BUMN yg jadi Quick Win Jokowi terkait menanamkan kembali akar ekonomi yg berdaulat (berdikari) ..

swasta biarin aja dulu, fokus dulu ke kendali modal negara ke industrialisasi yg ingin dituju.. kalau tanya saya, maka saya lebih milih revitalisasi INKA utk produksi Kereta Api, krn ruang efisiensi energi ke transportasi publik yg kereta nya dr INKA..

ke industri kapal (PAL) kalau tol laut armadanya kapal yg kita produksi dan PT Dirgantara utk kapal2 kecil utk menopang industri…

Sayangnya PMN BUMN masih ngak jelas, udah ada lagi soal ini spanduk (backdrop) proton.. fokus lah dulu ke PMN itu harapan saya sebagai rakyat biasa aja ke Jokowi..
February 10 at 5:50pm · Like · 5

Syarif Ipung last question. can I quote? hehehe
February 10 at 5:52pm · Like

Yanuar Rizky Ya monggo aja lah Mas Syarif Ipung
February 10 at 5:53pm · Like

Kangmas Hamdi waktu tahun lalu saya dapat undangan halal bil halal dan dinner bareng profesor Habibi sama teman2 insinyur alumni amerika dan eropa, pak habibi masih semangad bikin pesawat baru tp kesulitas dana tanpa bantuan pemerintah. kenapa pesawat pak habibi itu sj dijadikan pesawat nasional krn 100% rancangan insinyur2 indonesia?
February 10 at 6:16pm · Like

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.