Kunjungan Bisnis Raja Salman: “Mana ada yang mau bisnis ama orang susah”

-Yanuar Rizky-
elrizkyNet, 2 Februari 2017:
Kemarin sore saya ditelpon TVRI wawancara live by phone soal momentum investasi dengan kedatangan Raja Salman….

Saya bilang kalau kacamatanya bisnis, maka investasi selalu dalam koridor “win-win” dan “give and take”

Kalau “give and give” itu namanya hibah….

Karena, “give and take” itu menunjukan lebih berkelas dari “take and give”. . Kalau take dulu baru give, itu kan “ngutang”, kayak di Warteg “minta makan dulu, pas selesai bilang catat aja kasbon”..

Kalau anda mau dicap sebagai Investor kan yang diliat pertama kali ama orang adalah persepsi soal “punya duit”… kasarnya, mana ada pula orang mau bisnis ama orang susah… betul apa betul? Wkwkwk

Jadi, kemewahan yang ditunjukan sang Raja… kalau saya melihatnya ya dari sisi bisnis itu… dia ingin terlihat sebagai Investor…

Penyiar TVRI di ujung telpon, lalu asyik juga ping pong nya dia nanya saya soal isu IPO Aramco yang banyak dikemukakan media barat….

Ya, inilah “give and take” nya… bahwa investasi itu give mengambil porsi investasi, tapi take juga untuk meningkatkan Valuasi Aramco…

Valuasi yang meningkat dengan memasukan aset baru dalam skema bisnis di kawasan asia akan menaikan nilai valuasi Aramco, sehingga IPO nya bisa mendatangkan dana modal segar… take nya disitu… give sesuatu untuk take sesuatu yang lebih besar…

Itulah bisnis dan dunia pasar keuangan, anda menjadi tambah kaya itu karena pintar otak atik gatuk aja … bahasa kerennya, leverage…

Kenapa butuh polesan untuk valuasi Aramco, sebuah BUMN milik Kerajaan Arab Saudi? Ada beberapa alasan, yang utama adalah akibat politik bunga rendah (bahkan negatif) yang dilakukan Bank Sentral negara maju telah menekan harga komoditas ke harga rendah, serta di sisi permintaan juga terkait ditemukannnya energi alternatif.

Aramco yang menjadi besar dari cadangan minyak, mengalami tekanan harga komoditas. Disisi lain, investasi portpolio dana keuntungan Migas juga mengalami masalah, salah satunya adalah Investment Manager yang dijalankan dengan bendera PetroSaudi mengalami masalah terkait kasus 1MDB di Malaysia yang sempat memanas terkait posisi PM Najib… untuk soal 1MDB dan PetroSaudi ini salah satu bacaanya https://www.ft.com/content/0a8aaeec-535d-11e6-befd-2fc0c26b3c60

Itu kenapa, barangkali kunjungan Raja Salman tidak terlalu heboh di Malaysia… jadi kemana-mana, intinya satu aja lah jangan silau dengan penampilan, tapi tanpa penampilan mana ada yang mau percaya… kan, mana ada yang mau bisnis ama orang susah hehe

Untuk Indonesia, ya sekali lagi ini bisnis, berpikirlah win-win, jangan minder… karena kita juga punya sesuatu (give) wajar kalau kita minta sesuatu (take) ..

Salam #enjoyAja,
YANUAR RIZKY
WNI biasa aja

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.