Profil Gelandang Lapangan “Trump Trade War” -Rupiah dan Peta Jalan Bandarnomics US Dolar (8)

-Yanuar Rizky-
elrizkyNet, 8 September 2018:
Pagi ini saya memenuhi undangan dari kawan lama “Polemik radio talk show yang paling usia on-air nya (sindoTrijaya FM)”. Pas makan siang, tinggal menyisakan saya dengan bos nya asosiasi Ritel Pak Tatum dan moderator masBro Margi.

Ya, namanya juga ngobrol ngalor ngidul.. dalam ngidul mas Margi bilang orang Amerika mikirnya nyoba milih orang gila sekalian, mala menanglah Trump.

Si gila Trump, yang sekarang ngehits di dunia dengan strategi perang “Trade War” dengan Cina. Di poin ini, saya ingin menuliskan apa yang saya liat dari skenario permainan Trump di lapangan hijau..

Seperti halnya sepakbola, Trump mengambil strategi menyerang. Posisi play maker bergaya menyerang menjadi andalannya.

Pada saat saya diskusi dengan US Farm Berau di Washington, yang merupakan induk organisasi dari seluruh asosiasi petani di Amerika, Chief of Economist lembaga ini mengatakan bahwa terkait “pekerja imigran” misalnya itu game theory “kalah-kalah”.

Di satu sisi Farming membutuhkan tenaga murah musiman (outsorcing) tidak akan terpenuhi kalau kebijakan pekerja Imigran diperketat.

Tapi, dia bilang dari sisi kebijakan “trade and tax” itu kebijakan yang harus diambil untuk memperbaki struktur tarif bagi produk pertanian Amerika Serikat.

Saya menembak dengan pertanyaa “straight forward” kalau begitu asosiasi ini mendukung Trump Trade War? Padahal, ribut antara kepentingan farmer amerika dan cina memakan korban ke negara ke 3.

Dijawab ala politisi (diplomatis), karena dia tau mungkin perasaan teraniaya saya yang berasal dari negara ke 3.

Mbak Chief of Economist dengan tegas tapi senyum manis manja bilang “tidak kami tetap mendukung free trade, karena proteksi tarif juga membuat saling balas dari Cina membuat petani Soy Bean merana”.

Saya tanya, sebelah saya yang kebetulan Sekjen Departemen Pertanian salah satu negara di Afrika “Chief, kalau dengar pemaparannha saya rasa mereka dukung trump trade war, bener ngak?” Pak Sekjen ini bilang berbisik “anda tau itu jawaban politisi, diplomasi” haha…

Lalu, saya akses harga komoditas di Chicago (Future Market) saat itu dan membaca bahwa Trump trade war membuat harga jagung pulih, tapi soy bean merana.

Harga Komoditas Pertanian Bursa Chicago

Harga Komoditas Pertanian Bursa Chicago

Dua sisi mata uang kebijakan, ada yang diuntungkan ada yang dirugikan. Porsi di Amerika 2 kelompok ini, Jagung dan Soybean adalah yang terbesar.

Saya pikir kenapa pas ketemu petani soybean tidak mengeluh?

Dari pertanyaan itu, saya ketemu jawaban ternyata Trump melakukan kebijakan”bail out” pakai anggaran US Farm Bill di APBN nya untuk mengganti selisih harga bagi petani yang jadi korban kebijakannya, seperti capture berita ini:

Ada Subsidi dibalik Trump Trade War

Ada Subsidi dibalik Trump Trade War

Jadi, Trump ini gila mungkin… tapi dia ibaratnya Mourinho membuat skema gelandang menyerang (jagung) dan mentransfer “gelandang bertahan” dalam bentuk “subsidi harga”…

Ini cuman sejauh mata memandang, sharing aja #gameChange ini memang diambil oleh si gila Trump, tapi ini memang kepentingan nasional mereka. Jadi, kita harus punya strategi juga kan?

#enjoyAja
– Yanuar Rizky, WNI biasa aja

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.