Meraba Pola Intervensi BI-Rupiah dan Peta Jalan Bandarnomics US Dolar (3)

-Yanuar Rizky-
elrizkyNet, 30 Meu 2018:
Selepas sahur, saya kembali melihat pola pasar uang Rupiah atas US Dolar di New York. Dalam pola ini, tarik menarik antara pasar yang mendorong ke atas 14 ribuan dengan yang menariknya kr bawah 14 ribuan masih menjadi dinamika.

Seperti saya kemukakan dalam tulisan sebelumnya, dinamika tarik menarik ini sering disebut sebagai intervensi pasokan valas oleh Bank Sentral di harga yang lebih rendah.

Bagaimana memahami pembentukan harga di pasar keuangan, baik itu di bursa (saham dan obligasi) maupun di pasar uang?

Sebelum menjawab, ijinkan saya membagi pengalaman saya di tahun 2000-2005 saat masih bekerja di Bursa Efek Jakarta (saat ini namanya IDX) di Divisi Pengawasan bursa.

Dalam memantau detik ke detik pergerakan harga saham tentu penggunaan aplikasi pengawasan adalah alat bantunya. Ada yang dinamakan alerting system untuk melihat pola perdagangan yang wajar.

Intinya, harga di pasar keuangan akan turun kalau ada posisi dari pelaku pasar yang menjual (ask) dari permintaan beli (bid) di harga lebih rendah dari harga sebelumnya. Sebaliknya jika ada bid yang memakan ask order di harga lebih tinggi maka akan terjadi kenaikan harga.

Perilaku konsumen selalu ingin membeli serendah mungkin, sedangkan yang jual barang selalu ingin setinggi mungkin. Sehingga, jika histori order terjadi dengan pola itu dapat dikatakan wajar, mekanisme pasar soal suply vs demand.

Apa yang menjadi alerting? Yaitu, kalau harga menjadi naik karena ada bid inisiator atau turun karena ada ask inisiator. Yaitu, pembeli justru mengambil order di harga lebih tinggi dan srbaliknya penjual melepas barangnya di harga lebih rendah.

Lalu, pasar dikakatakan bergejolak itu apa? Yaitu, jika volatilitasnya melebar.

Apa itu volatilitas? Yaitu, jika selisih high price dan low price dalam denyut transaksi detik per detik memunjukan detak jantung tarik menarik antara koreksi harga. Selisih volatilitas harga antara high-low inilah yang dikenal dengan potensi keuntuangan optimum di pasar (spread).

Makanya, jika kita membaca tulisan Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di Bisnis Indonesia (28/05/2018) dimulai dengan framing mandat BI menjaga volatilitas Rupiah.

Dalam tulisan itu Mirza menuliskan “Sejak Februari 2018, upaya stabilisasi moneter telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). BI menambah supply valas dengan melakukan intervensi secara terukur.”

Disini artinya jelas BI mengambil posisi ask inisiator di pasar valas untuk menjaga harga penutupan kurs di level yang aman bagi impor dan seterusnya.

Semoga kita dapat memahami, bahwa pasar uang menentukan angka kurs yang akan jadi acuan, itu yang dipakai untuk kebutuhan valas di sektor riil (ekspor-impor).

Jadi, benar kalau ada yang kaitkan angka fundamental, tapi jangan lupakan posisi teknik di pasar uang yang datangnya bisa dari pergerakan asing atas jual-beli silih berganti di porpolio saham dan obligasi, termasuk surat utang negara (SUN).

Kondisi posisi negatifnya Current Account (CAD), adalah resiko bawaan dari kebutuhan importasi bahan baku dan barang konsumsi disaat ekspor juga melemah.

Kalau dilihat saat arus modal portpolio dana asing dalam posisi bid in the midTerm maka pasar uang tenang. Tapi, saat di aktifasi posise ask in the short (mid) term maka penyakit bawaan yang tak pernah kita bereskan terasa lagi.

Kalau saya pemain pasar keuangan dari hedge fund barat, maka bagi saya masuk ke pasar portpolio negara berkembang (EM: emerging market) mengiurkan karena selisih bunga akibat inflasi akan lebih tinggi akibat net importir, yang di remote dari kurs Rupiah atas US Dolar.

Remote ini pasti akan memancing Bank Sentral seperti BI akan masuk pasar untuk stabilisasi Kurs atas nama menjaga posisi off side inflatoir kurs.

Itulah kenapa negara dengan posisi negatif CAD semua dihajar oleh pola balik arah portopolio di pasar uang US Dolar.

Kita simpan dulu soal rendahnya kemampuan kita dari waktu ke waktu di masa lalu dalam membenahi struktur ekomi (CAD). Kita kembali dulu ke soal teknikal dan intervensi BI di valas.

Maka, kalau kita lihat polanya, dengan asumsi BI mengguyur pasar valas dalam posisi ask inisiator. Artinya, Bi melepas cadangan US dolar yang dimiliki di harga yang lebih rendah untuk menjaga closing.

Saya membaca BI saat ini all out di intervensi pasar spot. Apa ukurannya, dengan keterbatasan akses data kita kepada operasi pasar terbuka langsung, maka kita dapat membaca dari yang tersirat.

IMG-20180530-WA0009

Tersirat dari volatilitas dan upaya yang dilakukan agar posisi closing di New York yang akan jadi open price di Jakarta ke angka rendah agar psikologis pelaku pasar uang di Jakarta tidak ‘panik” sehingga memperberat angka target closing sorenya di WIB.

Nah, pola penutupan di New York hari ini jelas ada upaya menahan angka psikologis ke bawah 14 ribu. Tapi ingat pola volatilitas masih tampak, jadi the game still ON.

Apa ini terjadi perubahan pola kebikan karena pergantian Gubernur BI. Saya rasa kebijakan intervensi valas seperti tulisan DGS B8 di atas sudah diaktifasi sejak Februari 2018.

Jangan khawatir, saat itu Perry Wardiyo juga anggota Dewan Gubernur yang Gubernurnya Agus Martowardoyo. Jadi, don’t worry soal ini adalah stance keberlanjutan dari kebijakan BI.

Saya ingin tunjukan capture dari pasar valas saat tekanan ke atas 14.200 terjadi ada aksi all out juga mengerem.

SmartSelect_20180524-053130_null

Fair play, saat ini interveni ke bawah 14 ribu karena ada pola balik arah beli lagi portpolio.

Apakah ini sudah selesai? Saya rasa hilalnya belum selesai. Magic word “terukur” dalam kalimat tulisan DGS BI di atas adalah soal stamina. Kalau durasi lama tak terukur, bisa abis nafas kehabisan amunisi.

Di tulisan berikutnya saya akan baca iklim.di global central bankers seperti apa, untuk meraba hilal ada dimana.

#enjoyAja
Yanuar Rizky
-WNi biasa aja

Note: semoga kelanjutan bloging ini bisa cwat karena hari kerja, ya waktumya kerja kerja kerja… saat senggang saya usahakan nulis lagi hehe

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.