-Yanuar Rizky-
elrizkyNet, 27 Mei 2018: Seorang kawan di Malaysia bertanya kepada saya soal masukya Datin Zeti ke dalam Advisory Council pemerintahan Mahatir…
Sebelum menjawab, kawan saya yang kebetulan juga UMNO ini saya tanya kenapa Mahatir menang?
Dia menjawab ke saya, tampaknya diskusi kita tahun 2014 adalah jawabannya… yaitu, soal perubahan model 1MDB yang dirintis Najib boroknya terkuak akibat reverse financial market di 2013 saat The Fed tapering off QE…
Saya katakan tapi Najib kan memang sudah di “hostile take over” 1MDB nya sejak Wall Street mainstream menyerang melalui investigasi soal korupsi via mekanisme pasar dan juga gaya belanja istrinya menjadi viral…
Dia bilang ke saya “datuk benar… disitulah orang teringat Tun M”
Ya, saya pernah ke Malaysia saat Ringgit melemah pada periode 2013-2014… saat itu driver yang mengantar saya bilang bahwa Tun M itu kan marah sama Najib karena dia ingin anaknya diberi peran di UMNO tapi Najib masih ingin..
Saya reminder kawan saya soal itu “tapi kan tak ada beda soal pertarungan dinasti ini?..” dia menjawab soal itu benar karena kelambanan UMNO yang muda yang new hope harusnya diberi peran, tapi party ini sudah berat menopang Najib…
Saya katakan secara politik pembedanya ya “kemungkinan dari ketidakmungkinan” sebagai truf Tun M yang bersalaman dgn Anwar Ibrahim… kawan saya bilang “ya itu membuat orang percaya Tun M ingin perubahan bukan soal masalah mendorong panggung politik bagi anaknya”
Saya bilang ya, kembali ke pertanyaan soal Datin Zeti tadi…. saya jawab ke kawan ini, ya Tun M mengirim sinyal soal kenanganan orang Malaysia di era go to hell IMF, dimana Zeti Gubernur Bank Negara Malaysia ketika itu…
Sinyal itu semakin kuat, ketika Daim Zainudin Menkeu di era krisis moneter Asia juga masuk ke Advisory…. dan juga Hasam Merican yang membawa Petronas di era itu masuk…
Ada memori yang Mahatir kirimkan soal era Devisa gaya Zeti dalam Ringgit serta model restrukturisasi holding BUMN model Khasanah dan Petronas… dimana Daim dan Hasan adalah aktor eksekusi holdingnisasi dan revitalisasi BUMN itu…
Jadi, saya bilang ini soal sinyal yang dikirim yang Mahatir perkuat dengan potong gaji menteri… saya bilang rasional kalkulator pun itu tak akan membantu, tapi kita belajar satu hal dari Mahatir bahwa ini soal sinyal!
Sinyal meski kecil akan membawa harapan… itulah yang dimainkan..
Ya, ini juga sama dengan Liverpool hari ini meski ada blunder tapi tetap saja kalau kita liat fans laten Liverpool semua menaruh harapan besar bahwa Liverpool akan kembali besar… meski kalah, tapi Klop sudah membawa sinyal harapan….
Jadi, kalau dalam manajemen strategi ada “signaling theory” … ini sekedar catatan sejauh mata memandang saya belajar soal pentingnya sinyal sebagai kunci kepemimpinan… bukan shifting, bukan change management… kunci awal adalah sinyal kepemimpinan …
#enjoyAja
-yanuar Rizky