Signaling Theory (“wani piro”) dan Drama RUU Pilkada

-Yanuar Rizky-
elrizkyNet, 26 September 2014:
Signaling Theory dikenal di ranah ilmu strategi… intinya adalah setiap tindakan (strategik) memberikan sebuah informasi yang hendak disampaikan ke pasar…

NAH, kalau dilihat dari sisi ini maka ‘drama RUU Pilkada’, bagi kekuatan politik (formal) di Indonesia pada dasarnya bukan ke substansi ‘langsung dan atau tidak langsung’..

Yang terjadi ‘RUU Pilkada’ dijadikan alat untuk melakukan ‘signaling’ satu sama lain.

Sinyal yang sudah jelas sebenernya ada di PDIP dan Gerindra, mereka sudah jelas berseteru dalam politik… masalahnya keduanya harus ‘bersaing’ di pasar politik (formal) untuk meraih pemain lain bergabung bersma mereka..

NAH, posisis koalisi parlemen yg timpang dengan koalisi pemerintah ini, menyebabkkan pemerintahan harus ‘mencuri’ kursi koalisi parlemen… sehingga sekarang Jokowi-JK sinyalnya di Kabinet sudah ke arah ‘akomodasi realita politik’.. dengan calon dari partai..

Beberapa kesempatan Jokowi mengatakan dua partai di koalisi MP akan pindah, JK dan juga anggota koalisi lama pun menyinggung soal ‘bagi kursi’ ke anggota koalisi baru…

Dalam posisi ini, Partai Demokrat menyampaikan sinyal baik Koalisi MP ataupun pemerintah butuh mereka… Jadi, kalau di MP mereka mau memimpin, kalau di pemerintahan ya maunya juga banyak :)

Gitu juga dengan partai-partai lain seperti PAN dan PPP yang sudah dikatakan 80% gabung oleh Jokowi, semalam juga menyampaikan sinyal ‘harga mahal’ dengan suara mereka yang solid dan tak pecah seperti Golkar (meski minor hanya 11 orang) atau Demokrat (6 orang).

Di sudut yang lain seorang petinggi Gerindra mengakui pula koalisi MP rapuh, hanya Gerindra dan PKS. TAPI, Prabowo (juga Aburizal Bakrie) selalu mengirim sinyal koalisi mereka solid. Jadi, sinyal yang sama juga dikirim ke kubu ini pula, bahwa ada juga harganya menjaga soliditas itu.

JADI, menurut saya sih kita terlalu larut ke subtansi langsung atau tidak… karena, jangan-jangan bagi para pemain politik ini cuma soal sinyal ‘wani piro’ ke dua titik kubu politik? Ya, namanya juga politik, jadi kita harus berpikir ini adalah ‘drama’ padahal kehidupan kita (rakyat) itulah kenyataan kita sehari’hari #enjoyAja

-yanuar Rizky, WNI biasa saja

Sebelumnya elrizky.net

Teknokrasi, Politisi, dan Penumpang Gelap

Copy Protected by Chetans WP-Copyprotect.